Reporter: Rashif Usman | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah anak usaha Grup Astra serempak mengumumkan pembagian dividen untuk para pemegang saham. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), misalnya, akan membagikan dividen final sebesar Rp 354,1 miliar atau Rp 184 per saham.
Sementara itu, PT Astra Graphia Tbk (ASGR) menetapkan dividen tunai sebesar Rp 93 miliar atau 45% dari laba bersih tahun buku 2024. Ini juga setara Rp 69 per saham. Adapun PT United Tractors Tbk (UNTR) mengumumkan dividen tunai senilai total Rp 7,8 triliun, yang berarti sekitar Rp 2.151 per saham.
Analis Kiwoom Sekuritas, Miftahul Khaer, menilai bahwa dari deretan emiten anak usaha Astra, UNTR menjadi pilihan yang paling menarik bagi investor.
Sebab, dividen yield UNTR diperkirakan tetap atraktif di kisaran 6%–7%, dengan fundamental keuangan yang solid. Selain itu, kas perusahaan juga kuat, dan ekspansi ke sektor energi baru menunjukkan prospek cerah.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,39% ke Level 6.749 pada Penutupan Perdagangan Selasa (29/4)
Sementara itu, AALI dan ASGR memang membagikan dividen, namun yield yang ditawarkan relatif lebih rendah dibandingkan UNTR, ditambah tantangan bisnis komoditas dan printing solution yang masih fluktuatif.
"Dari sisi potensi dividen yield, UNTR menonjol di antara anak usaha Astra lainnya, sedangkan yield AALI dan ASGR cenderung moderat," kata Miftahul kepada Kontan, Selasa (29/4).
Ia menambahkan bahwa sebagian harga saham anak usaha Astra sudah mulai mencerminkan berbagai sentimen yang ada atau price in. Namun dari sisi teknikal, peluang apresiasi harga masih terbuka.
Mifahul juga menambahkan untuk kinerja sang induk yakni PT Astra International Tbk (ASII) secara keseluruhan menilai masih solid meski penuh tantangan, terutama dari pelemahan daya beli dan tekanan suku bunga di sisa 2025.
Namun, diversifikasi bisnis yang kuat di sektor otomotif, jasa keuangan, dan agribisnis memberikan bantalan terhadap volatilitas.
Baca Juga: IHSG Menguat, Cek Rekomendasi Teknikal ADMR, BUKA, dan BBNI Untuk Rabu (30/4)
“Kami tetap positif terhadap prospek ASII, terutama dengan potensi pemulihan di sektor otomotif dan stabilisasi agribisnis yang bisa menjadi pendorong utama pertumbuhan,” jelasnya.
Miftahul merekomendasikan strategi buy on weakness untuk UNTR pada rentang harga Rp 22.100 dengan target Rp 23.800. Sementara untuk ASII, ia menyarankan akumulasi dengan target harga Rp 5.300.
Senada, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji, menerangkan bahwa dari sisi pembagian dividen, UNTR masih menjadi yang paling menarik, disusul oleh AALI. Sementara itu, ASGR dinilai masih kurang diminati investor.
"Kalau pembagian dividen yang menarik itu ya UNTR," jelas Nafan kepada Kontan, Selasa (29/4).
Nafan juga menjelaskan jika bicara dividen dari laba tahun buku penuh, UNTR biasanya rutin membagikan dividen dalam jumlah besar bisa mencapai ribuan rupiah per saham. Bila dibandingkan dengan AALI yang umumnya hanya ratusan rupiah, dan ASGR yang lebih kecil lagi, juga di kisaran puluhan rupiah.
Selanjutnya: Bank Dunia Sebut 60% Masyarakat Indonesia Masuk Kategori Miskin, Ini Kata Ekonom
Menarik Dibaca: Cerah hingga Berawan, Simak Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (30/4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News