kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45912,18   -11,31   -1.22%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Strategi investasi saat tren penurunan suku bunga


Selasa, 26 September 2017 / 23:10 WIB
Strategi investasi saat tren penurunan suku bunga


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Saat terjadi tren penurunan suku bunga, Anil Kumar, Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia mengatakan strategi investasi yang tepat dilakukan adalah pada instrumen obligasi.

Anil mengatakan cara mudah untuk membeli obligasi adalah melalui reksadana beraset obligasi seperti reksadana pendapatan tetap. "Obligasi mana yang paling tepat dipilih investor akan dipilih oleh manajer investasi," kata Anil, Selasa (26/9).

Untuk investasi jangka panjang Anil menyarankan investor yang tadinya menerapkan strategic asset allocation atau yang menempatkan investasi banyak di saham bisa menerapkan technical asset allocation atau menempatkan investasi lebih banyak pada obligasi di saat terjadi tren penurunan suku bunga.

"Berarti mayoritas yang tadinya investasi di saham atau reksadana saham sebesar 50%-70% bisa melakukan technical asset allocation dengan memindahkan 30%-40% investasi di reksadana saham ke reksadana pendapatan tetap," kata Anil.

Saat sedang tren penurunan suku bunga maka aset pertama yang akan merespon paling baik adalah obligasi.

Namun ketika tren suku bunga sudah mulai berhenti, investor baru mulai mengembalikan investasi yang tadinya ada di reksadana pendapatan tetap bisa dipindah untuk menambah porsi investasi pada reksadana saham.

Sementara untuk investasi jangka pendek, investor dapat memiliki porsi investasi pada reksadana pendapatan tetap sebanyak 70% dan sisanya pada reksadana saham.

Berinvestasi pada deposito di saat tren penurunan suku bunga menurut Anil akan membuat pada awal berinvestasi mendapatkan bunga yang baik dan selanjutnya berisiko mengalami kerugian karena bunga berangsur turun.

Hal ini berbeda bila investor berinvestasi pada obligasi yang sudah menerapkan penguncian rate sesuai masa jatuh tempo, tidak akan terpengaruh penurunan suku bunga.

Menurut Anil berinvestasi pada komoditas seperti emas tepat dilakukan bila terjadi inflasi dan ketika akan terjadi perang. Namun Anil mengatakan kemungkinan terjadi perang kecil dan kemungkinan terjadi perubahan inflasi yang ekstrim di dunia juga kecil sehingga harga emas terlihat stagnan. "Volatilitas di emas ada, tapi bukan jadi suatu tren layaknya penurunan suku bunga," kata Anil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×