kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Stock Split, ESSA punya prospek menarik


Kamis, 12 Oktober 2017 / 17:34 WIB
Stock Split, ESSA punya prospek menarik


Reporter: Chindy Puri | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) akan memecah nilai nominal saham alias stock split. Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Senin (9/10), rasio stock split saham perusahaan pengelola kilang bahan bakar gas cair ini sebesar 1:10.

Nominal saham yang semula Rp 100 per saham akan menjadi Rp 10 per saham. Jadi, setiap pemegang satu saham lama akan mendapat 10 saham baru.

Hasil RUPSLB juga menyetujui rencana perseroan untuk menerbitkan saham baru dengan memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dalam jumlah 3,5 miliar saham. Nominal saham baru tersebut senilai dengan nominal stock split yakni Rp 10.

Analis Erdhika Sekuritas Toufan Yamin menilai, aksi korporasi yang dilakukan ESSA merupakan keputusan yang bagus. Apalagi, dampaknya terhadap ekspansi ESSA akan positif.

Asal tahu saja, emiten ini berminat mengembangkan infrastruktur sektor energi dan melakukan ekspansi ke bisnis amonia. Ekspansi ini diproyeksi memberi kontribusi pendapatan mencapai 300%.

Jumlah saham untuk go public dilihat Toufan sudah cukup besar yakni sekitar 40%. Modal dasar perseroan sendiri terdiri dari 22 miliar saham senilai Rp 220 miliar. Menurut dia, saham ESSA akan lebih menarik setelah stock split.

Sebab, saham ESSA belum terlalu ramai diperdagangkan dan masih kurang likuid bagi pasar. Bilamana stock split mulai diberlakukan, harga saham akan lebih murah dan menarik minat pelaku pasar.

Toufan memprediksikan ESSA memiliki prospek yang bagus. Pada semester I-2017 ESSA berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan 15,6% dibanding periode yang sama tahun lalu. Pendapatan yang diraih ESSA mencapai US$ 22,4 juta. Ditambah lagi, emiten memiliki pembeli tetap, Mitshubishi Corporation Jepang pada proyek bisnis amonia.

“Saya lihat dari setahun ini volumenya tidak terlalu banyak. Jadi, prospek perusahaan performance-nya cukup stabil. Prospek untuk tahun 2018 kemungkinan akan sangat menarik,” imbuhnya.

Toufan merekomendasikan pemegang saham untuk hold ESSA. Pasalnya, di tahun ini ESSA menunjukkan performa positif dan prospek yang menarik di tahun depan. “Dari kuartal I dan kuartal duanya saja konsisten. Lebih baik, kita tinggal tunggu kuartal III,” imbuhnya.

Harga ESSA pada Kamis (12/10) ditutup di Rp 2.110, turun 1,4% dari posisi kemarin Rp 2.140 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×