Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) bakal memperoleh dana Rp 5 triliun. Dana tersebut merupakan pembayaran dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) atas pengerjaan proyek light rail transit (LRT) Fase I.
Sentimen ini tentunya positif bagi ADHI. Sebab, pendanaan akan proyek tersebut menjadi kian jelas. Seperti diketahui, emiten konstruksi pelat merah belum lama ini dilanda soal ketidakjelasan pendanaan proyek-proyek infrastruktur.
Selain kejelasan pendanaan yang muncul, dengan adanya pembayaran tersebut, beban pendanaan yang ditanggung ADHI juga otomotasi berkurang lantaran semua beban itu ditanggung KAI.
ADHI juga bakal memperoleh benefit lain dari pengerjaan proyek LRT, tertutama dari sisi margin. "Margin laba kotor dari proyek ini bisa sekitar 15%," ujar Clarence Ryan, analis Maybank Kim Eng Sekuritas dalam riset 10 Oktober 2017.
Ia juga menilai positif langkah ADHI untuk mengembangkan properti berkonsep transit oriented development (TOD) di titik tertentu berdekatan dengan LRT. TOD bahkan bisa menjadi penopang pertumbuhan pendapatan baru bagi ADHI.
Lokasinya yang strategis, berdekatan dengan LRT juga diperkirakan bakal membuat penjualan properti TOD bakal laris manis.
"Sebagai gambaran, apartemen Gateway PArk Jati Cempaka yang diluncurkan Agustus lalu memiliki take up rate 90% dengan rata-rata harga jual Rp 15 juta-Rp 17 juta per meter persegi," jelas Clarence.
Namun, realisasi kontrak baru masih menjadi key risk bagi prospek ADHI. Clarence merekomendasikan hold saham ADHI dengan target harga Rp 2.250 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
