Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketimpangan likuiditas seri obligasi Indonesia bisa jadi kendala saat obligasi masuk dalam Indeks Global Aggregate Bloomberg.
Sebelumnya, berdasarkan berita Bloomberg, Rabu (1/11) perusahaan multinational finance asal Amerika Serikat (AS), Goldman Sachs memprediksi Indonesia akan masuk dalam Indeks Global Aggregate Bloomberg.
Fund Manager Capital Asset Management Desmon Silitonga memproyeksikan tidak semua seri akan sukses pada Indeks Global Aggregate Bloomberg. "Yang aktif saat ini hanya beberapa seri benchmark saja, sementara seri lain cenderung tidak likuid," kata Desmon, Kamis (2/11).
Dengan begitu, investor asing hanya memiliki pilihan obligasi Indonesia yang terbatas. "Jadi mereka hanya terbatas pilih yang seri benchmark saja," kata Desmon. Bagi investor asing atau fund manager asing yang memiliki dana kelolaan besar tentu akan mempertimbangkan baik return maupun likuiditas suatu surat utang.
Menurut Desmon, baiknya pemerintah buat seri lain juga likuid dan tidak hanya terkonsentrasi dengan mengulang lelang dengan seri yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
