kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor lokal unjuk gigi di negeri sendiri


Jumat, 04 Agustus 2017 / 15:37 WIB
Investor lokal unjuk gigi di negeri sendiri


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Investor lokal unjuk gigi di pasar modal dalam negeri. Per akhir Juli 2017, porsi kepemilikan investor lokal di efek rupiah yang tercatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencapai 52,54% dari total efek senilai Rp 3.942 triliun. Adapun porsi investor asing setara 47,46% total nilai efek.

Pemodal lokal mulai menggeser asing sejak akhir tahun lalu. Pada 2016, investor dalam negeri menguasai 51,86% total efek. Dominasi itu terus berlanjut hingga bulan lalu.

Liyanto Sudarso,Investment Analyst MNC Asset Manegement, menilai, investor asing saat ini berpikir IHSG sudah terlalu mahal dibandingkan pasar regional. Rasio PE IHSG sudah hampir 20 kali pada level saat ini.

Keputusan asing mengurangi portofolionya dari pasar modal domestik tak terlepas dari ekspektasi investor terhadap sentimen The Fed. Sebab, The Fed berencana memangkas neraca keuangan. Hal ini dikhawatirkan membuat likuiditas di pasar berkurang dan yield obligasi di Amerika Serikat naik.

Kondisi ini berpotensi memunculkan capital outflow dari emerging market seperti Indonesia. "Mungkin setelah September sebagian dana asing akan kembali lagi. Untuk mengantisipasi GDP full year 2017 yang lebih baik daripada 2016," kata Liyanto kepada KONTAN, kemarin.

Investor asing juga menanti sentimen positif dari lokal. Misalnya, membaiknya daya beli masyarakat yang sempat jatuh. Harga komoditas seperti batubara dan CPO, pembangunan infrastruktur dan kondisi politik dalam negeri turut menjadi pertimbangan asing. "Intinya, mereka akan tunggu sentimen dalam negeri yang bisa berdampak positif ke earning emiten pada IHSG," ungkap dia.

Menyusutnya kepemilikan asing juga tercermin dalam data penjualan bersih (net sell) di bursa saham. Tiga bulan terakhir, asing net sell lebih dari Rp 10 triliun. "Sepertinya investor asing memiliki preferensi dalam melakukan peralihan aset," kata Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji.

Di saat asing mengurangi aset, investor lokal justru gencar menambah portofolionya. Nafan menilai, hal ini juga dipengaruhi oleh meningkatnya literasi pasar modal dari masyarakat. Masyarakat Indonesia mulai melek investasi di pasar modal.

Analis OSO Sekuritas Riska Afriani menambahkan, pada tahun lalu, asing net sell dan investor domestik panic selling. "Berbeda dengan saat ini, asing net sell, domestik tetap masuk," kata dia.

Hal inilah yang membuat IHSG bisa bertahan di 5.700-5.800. Bahkan di bulan Mei, IHSG sempat beberapa kali menyentuh rekor sepanjang masa di level 5.800-5.900.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×