kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indo Straits lanjutkan berburu proyek baru di 2018


Jumat, 15 Desember 2017 / 20:30 WIB
Indo Straits lanjutkan berburu proyek baru di 2018


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Straits Tbk (PTIS) optimistis bisa menorehkan kinerja yang lebih baik tahun 2018. Pasalnya, perusahaan ini masih mengikuti sejumlah tender angkutan batubara dan pengerukan yang berpotensi diperoleh tahun depan.

Indo Straits tidak menetapkan target kontrak baru secara rinci tahun 2018, namun perusahaan ini berharap bisa mengantongi lebih tinggi dari tahun ini. Sepanjang tahun 2017, PTIS mengantongi kontrak baru US$ 3,15 juta.

Namun yang pasti, perusahaan ini sudah mengamankan kontrak baru US$ 1,56 juta untuk tahun depan. Kontrak itu adalah penyediaan Crane Barge untuk pekerjaan pengerukan, pengangkatan dan pekerjaan tambahan lainnya yang didapat dari perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi minyak dan gas di Kalimantan.

Kontrak baru tersebut sudah diteken pada pertengahan Desember 2017 ini tetapi pengerjaannya baru akan dimulai pada awal 2018.  "Saat ini kami masih mengikuti beberapa tender proyek angkutan batubara dan dragging. Sehingga harapannya kontrak baru tahun 2018 bisa lebih tinggi dari tahun ini," kata Sutina, Direktur Operasi PTIS pada Kontan.co.id, Jumat (15/12).

Tahun ini, PTIS menghadapi kontrak sebesar US$ 16,72 juta karena ditambah dengan carry over atau kontrak bawaan tahun 2016 sebesar Rp 13,57 juta. Kontrak bawaan tersebut akan menghasilkan pendapatan US$ 9,88 juta.

Pendapatan itu terdiri dari jasa logistik US$ 5,56 juta dan bisnis dragging US$ 4,32 juta. Sementara tahun depan, perseroan ini akan mengerjakan kontrak carry over sebesar US$ 6,83 juta.

Meskipun tidak mematok secara rinci target kontrak baru tahun depan, Sutina berharap mengatakan pihaknya berharap bisa menggarap kontrak lebih dari US$ 12,8 juta. Sejalan dengan harapan meningkatnya pencapaian kontrak anyar, Indo Straits juga optimistis kinerja perusahaan akan semakin membaik.

"Kami targetkan pendapatan di atas US$ 10 juta dengan margin sekitar 10%-20%. Dengan strategi yang kita lakukan terutama terkait strukturisasi utang dan didukung oleh perolehan kontra baru tahun depan. Tapi kalau untuk untung seperti belum akan bisa," jelas Sutina.

Beberapa tahun terakhir, PTIS memang masih menderita kerugian. Namun sejak 2016, kerugian tersebut sudah cenderung menurun. Tahun lalu, perusahaan ini mencatatkan rugi bersih US$ 7,37 juta dan tahun ini rugi bersih diperkirakan akan berada di kisaran US$ 2,5 juta.

Selain akan terus berburu kontrak baru, PTIS juga akan terus melanjutkan restrukturisasi utang. Perusahaan telah melakukan perjanjian dengan Bank Permata selaku kreditur pada 25 Oktober 2017 untuk restrukturisasi utang sebesar US$ 11,48 juta. "Tahun depan kami targetkan utang akan turun sekitar US$ 2 jutaan, " kata Ronny A Hermawan, Financial Controlling Indo Straits.

Faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan di bidang pemindah muatan di antaranya kuota kargo yang diberikan pemberi kerja masih terbatas, harga jasa pemindah muatan belum sesuai harapan juga kuantitas kargo yang tersedia tidak sebanding dengan kemutakhiran peralatan milik PTIS.

Sedangkan faktor yang menghambat pertumbuhan bisnis dragging adalah adanya penjadwalan ulang pelaksanaan proyek pengerukan yang membuat biaya pemeliharaan peralatan makin tinggi. Ini membuat margin keuntungan semakin tipis, dan juga faktor cuaca. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×