Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari ini Kamis (28/12) harga saham SRAJ (PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk) melesat di akhir perdagangan. Sementara itu, dua emiten perbankan seperti saham BBRI (PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk) dan BBCA (PT Bank Central Asia Tbk) kompak alami kenaikan tipis.
Saham SRAJ ditutup di level tertingginya dalam sepekan, naik 25% dari penutupan sebelumnya. Saham ini dibuka di atas harga penutupan Rabu, tepatnya pada Rp 300 per saham.
Saham SRAJ mencatatkan harga tertinggi Rp 330 dan terendah Rp 290. Dalam sehari, saham ini naik Rp 66 per saham.
Pada saat penutupan, harga bid Rp 330 per saham dan harga offer terendah di Rp 0 per saham. Dalam tujuh hari terakhir, harga saham SRAJ telah naik 58,65%. Namun, dalam setahun terakhir, harga saham ini turun 49,23%.
Baca Juga: Begini Proyeksi Kinerja IHSG di Awal Tahun 2024, Bisa Kena January Effect?
Bursa Efek Indonesia mencatat total nilai transaksi saham SRAJ mencapai Rp 14,40 miliar, sedangkan volume saham yang ditransaksikan mencapai 457.004 lot.
Hitungan earning per share (EPS) alias laba bersih per saham Rp -4, maka price to earning ratio (PER) saham ini -66,00 kali. Adapun price to book value-nya (PBV) 1,70 kali.
BBRI dan BBCA di Zona Hijau
Saat perdagangan hari Kamis (28/12) berakhir, harga saham BBRI stabil di level penutupan sebesar Rp 5.725 per saham.
Sebagai perbandingan dengan penutupan pada Rabu (27/12), tercatat kenaikan sebesar 1,78% dari harga sebelumnya yang berada di Rp 5.625. Saham BBRI membuka perdagangan dengan nilai di atas penutupan sebelumnya, yakni pada angka Rp 5.700 per saham.
Rentang harga saham BBRI pada hari itu mencapai puncak tertinggi Rp 5.750 dan terendah Rp 5.675, mengakhiri sesi perdagangan dengan kenaikan sebesar Rp 100 per saham.
Baca Juga: Sambut January Effect, Simak Strategi Investasi dan Saham Pilihan Berikut
Pada saat penutupan, harga bid mencapai Rp 5.725 per saham, sementara harga offer terendah berada di angka Rp 5.750 per saham. Bila dilihat dari catatan harga sejak 7 hari lalu (21 Desember 2023), terlihat bahwa harga saham BBRI telah mengalami kenaikan sebesar 2,69% dari level sebelumnya, yaitu Rp 5.575.
Selama setahun terakhir sejak 28 Desember 2022, harga saham BBRI mengalami kenaikan sebesar 18,78% dari posisi sebelumnya, yaitu Rp 4.820.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), total nilai transaksi saham BBRI pada hari itu mencapai Rp 694,60 miliar, dengan volume saham yang ditransaksikan mencapai 1.214.103 lot.
Dengan Earning Per Share (EPS) atau laba bersih per saham sebesar Rp 387, Price to Earning Ratio (PER) saham ini mencapai 14,53 kali. Sementara itu, Price to Book Value (PBV) saham ini tercatat sebesar 2,78 kali.
BBCA Naik tipis
Sedangkan, saham PT Bank Central Asia Tbk ditutup menghijau. Saat bursa menutup hari perdagangan, saham BBCA persis di harga penutupan Rp 9.400 per saham.
Dibandingkan dengan penutupan Rabu (27/12), harga saham BBCA naik 0,27% dari Rp 9.375. Saham BBCA dibuka di bawah harga penutupan sehari sebelumnya, tepatnya pada harga Rp 9.325 per saham.
Mencatatkan harga tertinggi Rp 9.425 dan harga terendah Rp 9.325, saham BBCA ditutup naik Rp 25 per saham dalam sehari.
Saat penutupan, harga bid Rp 9.400 per saham. Di lain sisi, harga offer terendah di Rp 9.425 per saham. Bila dihitung sejak 7 hari yang lalu (21 Desember 2023), harga saham BBCA hari ini sudah naik 0.80 % dibanding harga saat itu (Rp 9.325).
Sejak setahun lalu (28 Desember 2022) harga saham BBCA sudah naik 8.67% dari harga saat itu (Rp 8.650).
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham BBCA mencapai Rp 658,90 miliar, sedangkan volume saham yang ditransaksikan mencapai 701.846 lot.
Lewat earning per share (EPS) alias laba bersih per saham Rp 394, maka price to earning ratio (PER) saham ini 23,79 kali. Adapun price to book value-nya (PBV) 4,90 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News