kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Yuk, kembali masuk bursa saham!


Kamis, 19 Juli 2018 / 11:03 WIB
Yuk, kembali masuk bursa saham!


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar modal dalam negeri memang belum lepas dari tekanan sentimen negatif. Hal ini membuat banyak investor masih waswas kembali menginvestasikan dana ke pasar modal.

Namun, sejumlah pengelola dana dan hedge fund kaliber dunia menilai saat ini merupakan waktu tepat untuk kembali masuk (time to buy) ke pasar emerging market. Analis dari Goldman Sachs Group, Franklin Templeton Investments dan BlackRock Inc sepakat pasar emerging market bisa mengalahkan sentimen negatif perang dagang, kenaikan suku bunga AS dan ancaman resesi ekonomi AS.

Ada beberapa hal yang membuat saat ini merupakan waktu yang tepat untuk kembali membeli instrumen emerging market, di antaranya valuasi murah dan fundamental yang kuat (lihat infografik). "Kami menyukai aset emerging market , terutama saham," ujar Isabelle Mateos y Lago, Chief Multi-asset Strategist BlackRock Investment Institute seperti dilansir Bloomberg, Rabu (18/7).

Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Taye Shim menyebut, dalam kurun 15 tahun terakhir, pasar saham Indonesia ditransaksikan di kisaran price to book value (PBV) 2 kali. Level tertinggi PBV pada kurun waktu tersebut di level 2,6 kali.

Sekarang, pasar saham lokal ditransaksikan di level PBV 2,2 kali-2,3 kali. "Saat ini valuasinya memang menarik," ujar Taye kepada KONTAN, Rabu (18/7).

Menunggu dan cermati

Jadi, tak salah jika saat ini dinilai waktu yang tepat untuk kembali ke pasar modal lokal. Cuma, tidak bisa sembarang masuk. Strategi lebih spesifik tetap diperlukan. "Kami menyarankan untuk bottom up stock picking," imbuh Taye.

Maksudnya, investor bisa menadah saham tertentu di harga bawah. Dengan strategi ini, investor bisa mengurangi risiko sentimen perang dagang terhadap portofolionya. Apalagi, kurs rupiah masih rentan melemah. "Volatilitas masih tetap ada," kata Taye.

Harry Su, Managing Director & Head of Equity Capital Market Samuel Internasional, menuturkan, sentimen kuat juga datang sentimen politik menjelang pemilihan presiden 2019 nanti. "Tetap waspadai sentimen lokal," ujar dia.

Harry menyarankan investor jangka panjang saat ini sebaiknya tetap wait and see. Ia menilai, tahun depan merupakan waktu yang lebih tepat untuk masuk pasar.

Saat ini, investor bisa masuk secara selektif ke beberapa saham. Saham sektor barang konsumer bisa dipertimbangkan, lantaran biasanya banyak bantuan sosial jelang pemilu. Hal ini akan menjadi sentimen positif bagi sektor barang konsumer.

Sementara Taye merekomendasikan beli saham ANTM, BRPT dan HOKI. Target harga masing-masing saham di Rp 1.400, Rp 2.500 dan Rp 1.040 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×