Sumber: Reuters |
SHANGHAI. Terbuai oleh data ekonomi yang positif, nilai tukar yuan menguat ke rekor terbaik hari ini. Perusahaan China menjual dollar sehingga mendorong harga spot yuan ke batas maksimal perdagangan yang diperbolehkan.
Yuan mencapai rekor setelah People Bank of China menentukan titik tengah baru batas perdagangan yuan yaitu pada 6,2920 per dollar. Ini merupakan titik tengah terkuat sejak Mei. Pada Jumat kemarin, titik tengah yuan baru di level 6,3012.
Nyatanya, pasar lebih bullish daripada bank sentral, setidaknya selama satu bulan terakhir. Harga spot yuan sudah menyentuh batas maksimal 1% penguatan dari nilai tengah, atau sekitar 6,2291 per dolar. Sampai pada penutupan hari ini level itu terjaga, sehingga mencetak kenaikan 0,25% dalam satu hari.
Di bawah sistem nilai tukar managed float, kurs dollar/yuan hanya dibolehkan bergerak 1% baik menguat maupun melemah dari nilai tengah.
Perdagangan hari ini juga merupakan hari perdagangan terkuat sejak China membuka pasar uang domestiknya pada tahun 1994.
Para trader berkata bahwa data China yang positif, termasuk pertumbuhan ekspor yang lebih tinggi dari harapan, dan angka purchasing manager index (PMI), telah menggenjot kepercayaan atas yuan.
“Perbaikan PMI dan data perdagangan membantu meyakinkan pasar bahwa yuan masih punya ruang untuk menguat,” kata seorang trader di sebuah bank internasional di Shanghai.
Hingga kini yuan sudah menguat 2,6% dari titik terlemahnya di Juli lalu. Sementara terhitung dari awal tahun, yuan menguat 1%.
Spekulasi alasan penguatan yuan
Beberapa analis pasar percaya bahwa bank sentral akan mengalah pada tekanan pasar dan melebarkan kisaran nilai perdagangan yuan. Analis lainnya berkata bahwa penjualan dolar akan menyusut segera dan bank sentral dapat menunggu sampai pimpinan baru China menyusun kebijakan baru.
Ada juga trader yang curiga bahwa bank sentral mengintervensi melalui bank-bank besar pemerintah untuk membeli dolar di akhir pekan lalu.
Pelaku pasar memang punya berbagai alasan berbeda mengenai penguatan yuan yang terjadi di tengah penguatan dolar terhadap mata uang lainnya. Aneh, sebab indeks dolar juga menguat sejak pertengahan Oktober.
Beberapa analis menduga perusahaan-perusahaan China melakukan rebalancing atas posisi mereka. Sebab, mereka sudah terlalu lama memegang dolar dalam jumlah besar di paruh pertama tahun ini.
Dugaan lainnya, penjualan dolar itu mencerminkan pemulihan pertumbuhan ekspor. Maklum, ekspor China akhirnya kembali menembus titik tertinggi selama lima bulandi Oktober lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News