Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Harga obligasi Indonesia pagi ini (8/9) tertekan. Kondisi itu mendorong tingkat yield obligasi berjangka waktu 10 tahun meloncat ke level tertingginya sejak 2011 silam.
Berdasarkan data Inter Dealer Market Association, pada pukul 09.43 WIB, tingkat yield obligasi yang jatuh tempo September 2026 melonjak 4 basis poin menjadi 9,20%. Ini merupakan level tertinggi sejak Januari 2011. Dalam enam hari belakangan, yield obligasi ini sudah melonjak 43 basis poin.
Salah satu penyebab kenaikan tingkat yield ini adalah pelemahan rupiah yang semakin memburamkan outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jika dihitung, sepanjang tahun ini rupiah sudah melemah 13%.
"Rupiah semakin melemah dan investor kian mencemaskan perekonomian Indonesia. Sehingga, terjadi tekanan pada pasar obligasi," jelas Juniman, chief economist PT Bank International Indonesia kepada Bloomberg. Dia bahkan memprediksi, tingkat yield obligasi berjangkawaktu 10 tahun akan mencapai 9,6% pada kuartal III ini.
Catatan saja, pagi ini, rupiah melemah 0,3% menjadi 14.294 per dollar AS. Ini merupakan level terlemah sejak 1998.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News