kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Yield lelang SUN berpotensi tinggi


Selasa, 03 Desember 2013 / 08:32 WIB
Yield lelang SUN berpotensi tinggi
Drakor terbaru Extraordinary Attorney Woo bersaing kuat di deretan drakor rating tertinggi minggu ketiga bulan Juli tahun 2022.


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Lelang terakhir surat utang negara (SUN) di tahun ini diperkirakan tidak akan berlangsung mulus. Lelang yang akan digelar, Selasa ini (3/12), hanya memasang target indikatif Rp 4 triliun dari lima seri surat utang.

Fakhrul Aufa, analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) memprediksi, investor akan meminta imbal hasil tinggi. Akibatnya, pemerintah akan memenangkan lelang dengan yield lebih tinggi ketimbang lelang sebelumnya.

Kendati demikian, masih ada sentimen positif yang mengikuti lelang ini. Kemungkinan, kata Fakhrul, investor akan mengakumulasi seri-seri acuan untuk tahun depan seperti seri FR0068, FR0069, FR0070. "Sehingga perkiraan saya, lelang ini masih akan mengalami oversubcribed (kelebihan permintaan) dan pemerintah akan menyerap dana yang ditargetkan. Namun yield yang dimenangkan akan lebih tinggi," kata dia.

Desmon Silitonga, analis Millenium Asset Management mengatakan, kalau melihat satu pekan terakhir, imbal hasil SUN cenderung naik. Kenaikan yield ini akibat depresiasi nilai tukar rupiah, meski kemarin, ada sentimen positif dari inflasi dan surplus neraca perdagangan bulan Oktober.

"Dengan kondisi sekarang, saya rasa untuk lelang hari ini, investor kemungkinan akan meminta yield yang cukup tinggi," kata Desmon.
Desmon menambahkan, imbal hasil SUN bertenor 10 tahun saat ini di atas 8,7%.

Ada lima seri yang ditawarkan oleh pemerintah. Dua diantaranya merupakan seri anyar dan tiga lainnya merupakan seri lawas. Seri baru kali ini adalah SPN03140304 yang akan jatuh tempo 4 Maret 2014, dan SPN12141204 yang akan jatuh tempo 4 Desember 2014.

Tiga seri lawas merupakan calon surat utang acuan untuk tahun depan. SUN seri FR0069 akan jatuh tempo 15 Maret 2019. SUN seri FR0070 akan jatuh tempo 15 Maret 2024. Kemudian seri FR0068 akan jatuh tempo 15 Maret 2034.

Desmon memperkirakan, investor akan meminta imbal hasil antara 8,1%-8,3% untuk SUN seri FR0069, imbal hasil 8,75%-8,89% untuk seri FR0070, dan antara 9,1%-9,3% untuk SUN seri FR0068.

Agung Galih, Kepala Sub Direktorat Pengelolaan Portofolio SUN Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan mengatakan, target lelang terakhir sebesar Rp 4 triliun ini sudah termasuk sisa alokasi penerbitan SUN valas domestik yang tidak terserap. "Penerbitan surat utang dari keseluruhan lelang, termasuk SUN valas domestik mencapai Rp 237,53 triliun," kata Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×