Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Yen Jepang gagal mempertahankan penguatannya di hadapan greenback. Meski sempat mendapat tekanan dari keputusan Federal Open Marketing Committe (FOMC) untuk menahan tingkat suku bunga acuan The Fed tetapi Dollar AS mampu kembali unggul. Mengutip Bloomberg, Kamis (27/7) pukul 19.30 WIB pasangan mata uang USD/JPY terlihat menguat 0,22% ke level 111,42.
Anthonius Edyson, analis PT Astronacci International mengatakan, pelemahan yen ini terjadi karena Bank of Japan (BoJ) memutuskan untuk keluar dari quantitative easing. Menurutnya hal itu akan melemahkan yen untuk beberapa waktu. "Sementara itu dollar AS mendapatkan sentimen dari indeks kepercayaan konsumen yang naik signifikan," ujarnya.
Walaupun The Fed mempertahankan tingkat suku bunga 1,25%, tetapi naiknya indeks kepercayaan konsumen dari level 117,3 di bulan Juni menjadi 121,1 di bulan Juli mampu mengembalikan posisi greenback. Ini merupakan capaian yang tertinggi sejak tahun 2000.
Lanjut Edyson, berdasarkan price action analysis, pasangan USD/JPY terlihat membentuk pola double bottom. Idealnya dengan pola tersebut, untuk Jumat (27/7) pasangan kedua mata uang ini berpeluang tetap naik.
Edyson merekomendasikan buy on weakness untuk USD/JPY dengan support 110,35 - 110,78 dan resistance 112,04 - 112,4 3
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
