kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Nikkei terlontar ke titik tertinggi dalam 7 bulan


Senin, 26 November 2012 / 14:40 WIB
Nikkei terlontar ke titik tertinggi dalam 7 bulan
ILUSTRASI. Kurs jual beli rupiah-dolar AS di BRI per akhir pekan. KONTAN/Fransiskus Simbolon/05/09/2018


Sumber: Bloomberg |

TOKYO. Indeks Nikkei 225 melejit ke rekor penutupan tertinggi tujuh bulan. Saham-saham eksportir kembali melesat akibat pelemahan yen.

Namun, lonjakan harga saham emiten-emiten ekspor itu sedikit berkurang akibat aksi profit taking investor. Maklum, saham emiten ekspor sudah reli tinggi bulan ini. Toyota Motor Corp, Honda Motor Co, dan Canon Inc telah melaju 13%-16% di November. Ketiganya masih naik 0,2%-1,7% pada hari ini dan menjadi bagian dari lima saham yang paling banyak ditransaksikan.

Nikkei 225 naik 0,2% ke 9.388,94, level penutupan tertinggi sejak 27 April. Di perdagangan pagi, si mata uang samurai bahkan sempat bertengger di 9,487,94.

Yen tertekan dengan ekspektasi Bank of Japan bakal didorong untuk kebijakan moneter longgar lebih jauh lagi. Sebab, partai oposisi Jepang diprediksi memenangkan pemilu bulan depan.

Partai Liberal Democracy Party itu mendukung stimulus moneter radikal sebagai resep mengalahkan inflasi.

Dolar AS diperdagangkan di sekitar 82,26 yen hari Senin (26/11), mendekati level delapan bulan tertinggi pada 82,84 yang dicapai pekan lalu.

Para trader berkata bahwa investor yang melihat saham-saham Jepang masih murah, akan terus masuk ke pasar Jepang ketika yen melemah.

Senin lalu, sekuritas asing membukukan pemesanan beli bersih saham-saham Jepang untuk hari yang ke-11.

“Benar bahwa asing kembali ke pasar Jepang dan mereka membeli saham Jepang,” ujar Makoto Kikuchi, CEO Myojo Asset Management.

Ia juga menambahkan, ada sinyal bahwa pasar Jepang sudah jenuh beli sehingga aksi profit taking takkan mengejutkan.

“Angka 9.500 merupakan garis psikologis dan kami masih belum tahu apakah investor asing memasang investasi jangka panjang,” lanjut Makoto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×