Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Bursa Asia melorot setelah yen menguat melampaui level 107 per dollar AS pada Senin (2/5). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.08 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific tertekan 1,2% menjadi 129,64.
Sementara itu, indeks Topix Jepang melorot 3,5% pasca yen perkasa terhadap dollar AS. Bahkan penguatan dua hari yen merupakan yang terbesar sejak krisis finansial global. Kondisi ini mendorong bank sentral Jepang untuk menambah stimulus.
Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,4% dan indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru turun 0,2%. Adapun indeks Kospi Korea Selatan turun 0,3%.
Sedangkan pasar saham di Hong Kong dan China tak beroperasi karena libur nasional.
Dua pasar saham terbesar Asia, Jepang dan China, merupakan market dengan performa terburuk dunia tahun ini. Kondisi itu menyebabkan bank sentral berupaya mempersiapkan sejumlah strategi untuk mendongkrak kembali perekonomian.
Keputusan Bank of Japan pada Kamis lalu cukup mengejutkan market. Untuk China, analis memprediksi People's Bank of China akan menahan suku bunga acuannya hingga kuartal IV mendatang.
"Kami memprediksi volatilitas market dalam jangka pendek masih akan tetap tinggi. Kegagalan BOJ untuk mengambil langkah strategis berisiko membuat target inflasi BOJ sulit tercapai, apalagi jika yen sudah menembus level tertingginya," papar Shane Oliver, head of investment strategy AMP Capital Investors Ltd di Sydney.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News