Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Bursa Jepang kembali naik pada awal pekan ini (29/2). Dengan demikian, kenaikan yang terjadi pada bursa Negeri Sakura sudah berlangsung selama tiga hari belakangan.
Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.04 waktu Tokyo, indeks Topix naik 1% menjadi 1.324,30. Dari 33 sektor yang diperdagangkan, hanya empat sektor yang tertekan. Sementara, indeks Nikkei 225 Stock Average melompat 1% menjadi 16,343,55.
Salah satu faktor yang mendorong kenaikan bursa Jepang adalah pelemahan mata uang yen. Kondisi ini memicu saham-saham berbasis ekspor diburu. Sekadar informasi, pagi ini, nilai tukar yen berada di level 113,74 per dollar AS setelah melemah 0,9% pada Jumat lalu.
"Dengan melemahnya posisi yen, pasar saham akan menguji level tertinggi pada transaksi penutupan nanti. Selain itu, pertemuan G20 cukup mengecewakan karena tidak ada kebijakan konkret yang disepakati," jelas Shoji Hirakawa, chief equity strategist Okasan Securities Co di Tokyo.
Sekadar informasi, menteri keuangan dari sejumlah negara-negara utama dunia yang menggelar pertemuan G20 di Shanghai akhir pekan kemarin tidak menghasilkan kebijakan stimulus bersama seperti yang diharapkan investor.
Pelonggaran kebijakan moneter Jepang menjadi fokus utama dalam pertemuan tersebut karena dapat memicu persaingan devaluasi mata uang dunia.
Meski demikian, para pemimpin negara mulai Jepang hingga China mengindikasikan dibutuhkannya stimulus fiskal lanjutan untuk memerangi perlambatan global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News