Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs dollar AS diprediksi akan kembali menguat di pekan depan. Tekanan yang terjadi pada yen Jepang bakal menguntungkan bagi pergerakan dollar AS dan akan mendorong penguatan pasangan USD/JPY.
Mengutip Bloomberg, Jumat (16/8) pasangan USD/JPY menguat 0,25% ke level 106,38. Analis Bestprofit Futures Agus Prasetyo mengungkapkan, pasangan USD/JPY melanjutkan reli untuk mendekati level 106,50.
Rilis data perumahan AS yang bervariasi tidak menekan pergerakan dollar AS. Departemen Statistik AS mencatat data pembangunan rumah baru atau housing starts turun 4% pada Juli 2019.
Baca Juga: Dollar recovers as strong U.S. data soothes market nerves
Secara kuantitas, pembangunan rumah AS di bulan Juli 2019 sebanyak 1,19 juta unit, lebih rendah dari bulan sebelumnya yakni 1,24 juta unit.
Namun, data izin pembangunan rumah atau building permits di bulan Juli 2019 naik 8,4% menjadi 1,34 juta unit, dari bulan sebelumnya 1,23 juta unit.
Prasetyo menilai, irlis data perumahan yang bervariatif tersebut tidak mempengaruhi reli pergerakan dollar AS. Hal tersebut tercermin dari Indeks DXY yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap mata uang lain yang tetap solid di level 98,20.
Sebaliknya, penurunan imbal hasil obligasi Jepang berandil menekan yen Jepang.
Baca Juga: Inilah tiga skenario posisi nilai tukar yuan saat perang dagang
Meskipun demikian, Prasetyo menilai, menguatnya dollar AS masih sangat rentan oleh faktor geopolitik dan perang dagang AS-China.
Pekan depan, pelaku pasar akan fokus pada pidato Gubernur Bank Sentral AS (The Fed) Jerome Powell di pertemuan tahunan gubernur bank sentral di Jackson Hole. Saat itu, diperkirakan pasangan USD/JPY akan bergerak stabil dengan kecenderungan bullish terbatas.
Secara teknikal, Prasetyo melihat berdasarkan grafik daily momentum bullish, harga cenderung masih akan berlanjut naik, di mana dari indikator Moving Everage Exponential (EMA) melebar dengan arah harga cenderung sideways. Pada indikator Vortex Indikator (VI) memberikan sinyal Blue over red dengan arah kurs berpotensi naik.
Baca Juga: Harta 10 orang terkaya Hong Kong amblas US$ 15 miliar gara-gara demo berkepanjangan
Sementara untuk indikator True Strengh Indicator (TSI) berada di figure -18 yang menunjukkan arah kurs berpotensi naik. "Dengan begitu, secara umum pasangan USD/JPY masih berpotensi untuk bergerak naik atau bullish terbatas pada perdagangan selanjutnya," ujarnya.
Prasetyo menyarankan buy USD/JPY di perdagangan Senin (19/8), terutama jika harga menembus level 106,50. Untuk level resistence diprediksi berada di kisaran 106.53; 106,77; dan 107,28. Sedangkan untuk level support yakni 106,02; 105,75; dan 105,24.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News