kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Yen Jepang tertekan, dollar AS diprediksi masih berlanjut menguat


Minggu, 18 Agustus 2019 / 17:34 WIB
Yen Jepang tertekan, dollar AS diprediksi masih berlanjut menguat
ILUSTRASI. Yen Jepang tertekan, dollar AS diprediksi masih berlanjut menguat


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs dollar AS diprediksi akan kembali menguat di pekan depan. Tekanan yang terjadi pada yen Jepang bakal menguntungkan bagi pergerakan dollar AS dan akan mendorong penguatan pasangan USD/JPY.

Mengutip Bloomberg, Jumat (16/8) pasangan USD/JPY menguat 0,25% ke level 106,38. Analis Bestprofit Futures Agus Prasetyo mengungkapkan, pasangan USD/JPY melanjutkan reli untuk mendekati level 106,50.

Rilis data perumahan AS yang bervariasi tidak menekan pergerakan dollar AS. Departemen Statistik AS mencatat data pembangunan rumah baru atau housing starts turun 4% pada Juli 2019.

Baca Juga: Dollar recovers as strong U.S. data soothes market nerves

Secara kuantitas, pembangunan rumah AS di bulan Juli 2019 sebanyak 1,19 juta unit, lebih rendah dari bulan sebelumnya yakni 1,24 juta unit.

Namun, data izin pembangunan rumah atau building permits di bulan Juli 2019 naik 8,4% menjadi 1,34 juta unit, dari bulan sebelumnya 1,23 juta unit.

Prasetyo menilai, irlis data perumahan yang bervariatif tersebut tidak mempengaruhi reli pergerakan dollar AS. Hal tersebut tercermin dari Indeks DXY yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap mata uang lain yang tetap solid di level 98,20.

Sebaliknya, penurunan imbal hasil obligasi Jepang berandil menekan yen Jepang.

Baca Juga: Inilah tiga skenario posisi nilai tukar yuan saat perang dagang

Meskipun demikian, Prasetyo menilai, menguatnya dollar AS masih sangat rentan oleh faktor geopolitik dan perang dagang AS-China.

Pekan depan, pelaku pasar akan fokus pada pidato Gubernur Bank Sentral AS (The Fed) Jerome Powell di pertemuan tahunan gubernur bank sentral di Jackson Hole. Saat itu, diperkirakan pasangan USD/JPY akan bergerak stabil dengan kecenderungan bullish terbatas.

Secara teknikal, Prasetyo melihat berdasarkan grafik daily momentum bullish, harga cenderung masih akan berlanjut naik, di mana dari indikator Moving Everage Exponential (EMA) melebar dengan arah harga cenderung sideways. Pada indikator Vortex Indikator (VI) memberikan sinyal Blue over red dengan arah kurs berpotensi naik.

Baca Juga: Harta 10 orang terkaya Hong Kong amblas US$ 15 miliar gara-gara demo berkepanjangan

Sementara untuk indikator True Strengh Indicator (TSI) berada di figure -18 yang menunjukkan arah kurs berpotensi naik. "Dengan begitu, secara umum pasangan USD/JPY masih berpotensi untuk bergerak naik atau bullish terbatas pada perdagangan selanjutnya," ujarnya.

Prasetyo menyarankan buy USD/JPY di perdagangan Senin (19/8), terutama jika harga menembus level 106,50. Untuk level resistence diprediksi berada di kisaran 106.53; 106,77; dan 107,28. Sedangkan untuk level support yakni 106,02; 105,75; dan 105,24.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×