kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.184   16,00   0,10%
  • IDX 7.058   73,96   1,06%
  • KOMPAS100 1.054   13,96   1,34%
  • LQ45 829   11,79   1,44%
  • ISSI 213   1,14   0,54%
  • IDX30 423   7,19   1,73%
  • IDXHIDIV20 510   7,90   1,57%
  • IDX80 120   1,68   1,41%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 141   2,08   1,50%

Yakin tak ada lawan sepadan, Donald Trump maju lagi di pemilu tahun 2020


Minggu, 15 Juli 2018 / 10:48 WIB
Yakin tak ada lawan sepadan, Donald Trump maju lagi di pemilu tahun 2020
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump dan Melania Trump


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - LONDON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memastikan akan mencalonkan diri lagi sebagai kandidat Presiden AS pada pemilihan umum tahun 2020 mendatang. Ia yakin, warga AS masih menginginkan dirinya menjadi Presiden AS.

Reuters mengutip surat kabar Inggris Mail on Sunday melaporkan, Trump yang pada pemilu lalu diusung Partai Republik yakin bisa menang dalam pemilu 2020 mendatang. Menurut Trump, tidak ada kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat yang bisa mengalahkan dirinya. "Saya tidak melihat siapa pun. Saya tahu mereka semua dan saya tidak melihat siapa pun," kata dia.

Lagi pula, kata Trump, sepertinya warga AS masih menghendaki dia maju lagi menjadi Presiden AS. "Ya, saya sepenuhnya berniat maju lagi. Sepertinya semua orang menginginkan saya," ujarnya.

Trump berkunjung ke Inggris sebagai bagian lawatannya ke Eropa. Selama kunjungan ke Eropa, Trump susah menjaga omongannya dan beberapa kali melontarkan pernyataan kontroversial yang membuat panas sekutunya.

Misal, ia menuding Jerman di bawah kendali Rusia karena ketergantungan Negeri Bavaria itu pada pasokan energi dari Rusia. Trump juga mengkritik Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Nah, saat berkunjung ke Inggris usai bertemu Ratu Elizabeth, Trump melanggar protokol Kerajaan Inggris dengan mengumumkan secara terbuka rincian percakapan yang dia lakukan dengan Ratu Elizabeth tentang kompleksitas Brexit.

"Dia (Ratu Elizabeth) mengatakan, Brexit itu sangat - dan dia benar - itu masalah yang sangat kompleks, saya pikir tidak ada yang tahu betapa rumitnya itu," kata Trump.

Trump juga mengejutkan Inggris dengan secara terbuka mengkritik strategi Brexit dari Perdana Menteri Theresa May. Namun, Trump kemudian meminta maaf kepada May dan memyalahkan media yang memuat berita itu. Trump menjanjikan perjanjian perdagangan bilateral dengan Inggris setelah meninggalkan Uni Eropa pada Maret 2019.

Setelah dari Inggris, Trump akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Finlandia, Senin besok (16/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×