kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

XL Axiata mencetak laba berkat pendapatan data


Rabu, 08 November 2017 / 06:45 WIB
XL Axiata mencetak laba berkat pendapatan data


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT XL Axiata Tbk (EXCL) pada kuartal III-2017 mulai menggembirakan. Perusahaan halo-halo ini berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih hingga 49%, dari semula Rp 159,77 miliar menjadi Rp 238,06 miliar di akhir September 2017 lalu.

Padahal pendapatan EXCL hanya Rp 16,90 triliun atau cuma terkerek 5,09% dari posisi di kuartal III-2016 yang sebesar Rp 16,08 triliun. Melambungnya kinerja EXCL ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan data yang juga cukup signifikan. 

Asal tahu saja, di akhir September 2016 lalu, pendapatan data EXCL hanya Rp 5,69 triliun. Nah, di sembilan bulan pertama tahun ini, pendapatan data naik signifikan hingga 63,95% jadi Rp 9,33 triliun.

"Porsi pendapatan data EXCL jauh lebih tinggi dibanding kompetitornya," kata Analis Henan Putihrai Sekuritas Josscarios Jonathan S, Selasa (7/11). Saat ini, porsi pendapatan dari data untuk EXCL mencapai 63%, sedang TLKM masih di kisaran 43,4%.

Semakin tingginya penggunaan data di masyarakat saat ini menjadi sentimen positif bagi kinerja perusahaan ini  hingga pengujung tahun. Secara historis, di akhir tahun, operator seluler akan mendapat berkah peningkatan lalulintas data dari momentum natal dan tahun baru. 

Tak heran jika kini XL mulai fokus melakukan perluasan jaringan 4G, khususnya di luar Pulau Jawa, seperti Jambi dan Sulawesi. Tahun ini, EXCL menargetkan cakupan 4G bisa menjangkau 127 kota di Indonesia.

Pasar bisnis seluler di Jawa memang masih dikuasai Telkomsel. Tapi analis menilai tawaran paket data dari EXCL pun tak kalah menarik. Hal ini memberikan keuntungan bagi anak usaha Axiata Group iniuntuk bersaing. "Tapi kontribusinya pada bisnis EXCL tidak bisa terlihat singkat, kemungkinan baru tercermin sekitar 1 tahun sampai 1,5 tahun lagi," timpal Josscarios.

Sepanjang 2017 ini, perusahaan halo-halo ini menganggarkan dana belanja modal sebesar Rp 7 triliun. Dana tersebut digunakan untuk mendukung perluasan jaringan. Adapun komposisinya 50% untuk pulau Jawa dan 50% untuk luar Jawa. Inisiatif pemasaran di Jawa diharapkan bisa meningkatkan pendapatan perusahaan.

Waspadai kompetitor

Namun, batu sandungan bagi EXCL juga muncul setelah perusahaan ini kalah bersaing dalam lelang pita frekuensi radio 2,1 Ghz. Lelang akhirnya dimenangkan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri) dan PT Indosat Ooredoo Tbk.  

Tetapi para analis optimistis hal ini tidak terlalu berpengaruh pada rencana bisnis perusahaan. Analis Indo Premier Sekuritas Chandra Pasaribu menjelaskan, selama ini perusahaan telekomunikasi ini sudah mampu mengerek tingkat pendapatan datanya. 

Katalis lain yang dapat menghambat kinerja EXCL adalah kebijakan pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi, yang mewajibkan pengguna ponsel untuk registrasi ulang kartu SIM. Hal dikhawatirkan dapat memangkas pengguna EXCL. 

Tapi manajemen EXCL tetap optimistis bisa mengandalkan bisnis data sebagai strategi monetisasi. Dengan pemanfaatan jaringan 3G/4G yang masih 50% dan 2G di kisaran 20%, EXCL mengklaim masih memiliki ruang cukup untuk berekspansi.

Cuma, Giovanni Dustin, Analis Mirae Sekuritas Indonesia, melihat, ada potensi penurunan pendapatan data di kuartal IV-2017. Alasannya, persaingan antaroperator cukup ketat. 

Giovanni menilai, sebaiknya EXCL menunda rencana ekspansi keluar Jawa, karena spektrum tambahan milik Tri dan Indosat akan membuat persaingan semakin kompetitif. "Menunda ekspansi demi mempertahankan pangsa pasar lebih baik," ujar dia. 

Giovanni memperkirakan, di akhir 2017, pendapatan EXCL masih bisa tumbuh menjadi Rp 22,17 triliun. Sementara laba bersih hanya akan mencapai Rp 376 miliar, tidak berubah banyak dari tahun lalu sebesar Rp 375 miliar. "Saya perkirakan tahun depan margin EBITDA akan turun," prediksi dia.

Karena itu, Giovanni merekomendasikan hold EXCL dengan target harga Rp 3.450 per saham. Sementara Josscarios merekomendasikan buy dengan target harga Rp 4.200 per saham. Serupa, Chandra juga memberi rekomendasi buy EXCL di harga Rp 4.670 per saham. Kemarin, EXCL dihargai Rp 3.570 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×