kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,62   -0,81   -0.09%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

XL Axiata (EXCL) Diramal Bisa Jaga Pertumbuhan, Simak Rekomendasi Sahamnya


Selasa, 16 Mei 2023 / 15:08 WIB
XL Axiata (EXCL) Diramal Bisa Jaga Pertumbuhan, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Petugas melayani pelanggan di XL Center, Jakarta, Jumat (24/3/2023). (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga double digit sepanjang periode Januari-Maret 2023. Analis memperkirakan EXCL mampu mempertahankan pertumbuhannya hingga akhir tahun.

EXCL mencetak pendapatan sebesar Rp 7,54 triliun per 31 Maret 2023. Realisasi itu tumbuh 11,94% secara tahunan dari Rp 6,74 triliun.

Perinciannya, data dan layanan digital berkontribusi sebesar Rp 6,90 triliun atau tumbuh 11% secara tahunan. Segmen percakapan dan SMS naik 0,15% secara tahunan menjadi Rp 258,25 miliar.

Kemudian pendapatan jasa interkoneksi dan jasa telekomunikasi lainnya turun 30% secara tahunan menjadi Rp 255,10 miliar. Dari sisi diskon pendapatan cenderung flat di Rp 3,14 miliar.

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham MAP Aktif Adiperkasa (MAPA) yang Bakal Menggelar Stock Split

Beriringan, laba bersih emiten halo-halo ini melesat menjadi Rp 200,89 miliar. Realisasi itu mengembang 44,42% secara tahunan dari Rp 139,09 miliar.

Kepala riset Surya Fajar Sekuritas Raphon Prima mengatakan, EXCL mampu mempertahankan kinerjanya yang kuat tahun ini.

"Hal ini ditopang oleh strategi konvergensi fixed broadband dan mobile broadband pasca akuisisi Link Net," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (16/5).

Raphon berpandangan, strategi fix mobile convergence (FMC) akan berpengaruh besar pada kinerja EXCL tahun ini. Sebab, pertumbuhan di sektor telekomunikasi sudah mendatar.

Oleh sebab itu, strategi ini dinilai setidaknya bisa menjaga untuk pertumbuhan pendapatan 5%-10%. Menurutnya, tanpa ada strategi baru maka pertumbuhan pendapatan bisa di bawah 5%.

Meski begitu, sentimen negatif datang dari ketatnya bisnis telekomunikasi. Terutama setelah reorganisasi dari kompetitor utamanya yaitu TLKM di mana Telkomsel akan digabung dengan Indihome. 

"Ini artinya TLKM akan fokus juga di strategi konvergensi fixed broadband dan mobile broadband," katanya.

Raphon pun memperkirakan pendapatan EXCL tahun ini stabil naik 6% secara tahunan menjadi Rp 31 triliun. Sementara laba bersih diperkirakan tumbuh 24% YoY ke posisi Rp 1,4 triliun.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Emiten Konstruksi yang Masih Dibayangi Beban Tinggi

Analis Panin Sekuritas Aqil Triyadi juga memprediksi EXCL mampu mempertahankan pertumbuhan kinerjanya tahun ini. Selain karena rencana EXCL untuk meningkatkan penetrasi pada layanan FMC, juga ditambah performa pertumbuhan traffic data EXCL yang tumbuh berada di atas peers.

Di sisi lain, sentimen yang dapat menghambat kinerja EXCL datang dari beban keuangan yang masih terjadi kenaikan seiring konsolidasi dengan Link Net. 

"EBITDA, dan laba bersih EXCL kami perkirakan bertumbuh low to mid single digit di 2023," sambungnya.

Ia pun merekomendasikan buy EXCL dengan target harga Rp 2.200. Raphon juga menyematkan rating buy dengan target harga Rp 2.300.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×