kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

XL Axiata (EXCL) akan gunakan 50% belanja modal untuk siapkan jaringan 5G


Senin, 29 April 2019 / 20:46 WIB
XL Axiata (EXCL) akan gunakan 50% belanja modal untuk siapkan jaringan 5G


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, PT XL Axiata Tbk (EXCL, anggota indeks Kompas100) menyiapkan 50% dari belanja modal yang sebesar Rp 7,5 triliun untuk fiberisasi jaringan. Di dalamnya, termasuk membangun infrastruktur transportasi jaringan seperti peralatan dan fiber optic. Fiberisasi jaringan yang akan difokuskan di Jawa ini adalah sebagai persiapan implementasi teknologi 5G.

Presiden Direktur EXCL Dian Siswarini mengatakan, ia tidak ingin Indonesia tertinggal dengan negara lain dalam penggunaan teknologi 5G. Oleh karena itu, EXCL sudah banyak berdiskusi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI terkait lisensi 5G. “Karena kami tidak mau 5G itu tertinggal. Waktu 4G kan kita cukup tertinggal. Kita negara ke-111 yang mengadopsi 4G. Salah satunya adalah karena terlambatnya lisensi untuk 4G,” kata dia di Jakarta, Senin (29/4).

Apalagi, teknologi 5G ini menuntut perubahan dan persiapan yang besar. Direktur Teknologi EXCL Yessie Dianty Yosetya mengatakan, implementasi jaringan 5G ini membutuhkan dukungan seluruh ekosistem, mulai dari pemerintah pusat terkait frekuensi mana yang akan digunakan hingga pemerintah daerah terkait dengan infrastruktur teknologi.

“Untuk 5G ini akan menggunakan frekuensi yang sangat tinggi sehingga jarak satu menara dengan menara lainnya jadi sangat pendek sehingga peran pemerintah daerah akan sangat penting,” kata dia.

Implementasi 5G juga menuntut kesiapan ekosistem terkait dengan keberadaan perangkat dengan teknologi ini. Untuk itu, menurut Dian, implementasi teknologi 5G di Indonesia masih jauh dari matang. "Perkiraan kami di Indonesia 5G masih tiga tahun-lima tahun dari sekarang,” imbuh Dian.

Terkait dengan mitra teknologi 5G, Dian mengatakan, saat ini pihaknya masih membuka kemungkinan bekerja sama dengan pihak lain selain mitra teknologi eksisting EXCL yakni Huawei. Perusahaan asal China tersebut menjadi penyedia teknologi bagi jaringan 2G dan 4G XL Axiata.

Asal tahu saja, negara-negara lain mulai mempertimbangkan bermitra dengan Huawei karena adanya kabar bahwa perusahaan ini digunakan sebagai mata-mata China. “Sampai saat ini kami masih dalam wacana review dan evaluasi. Yang kami evaluasi adalah kemampuan dari sisi teknologi, biaya, dan apa yang terjadi dengan negara-negara lain. Jadi, tidak ada posisi. Bisnis dengan Huawei masih berjalan seperti biasa,” kata Dian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×