Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk menargetkan pembangunan Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, selesai pada tahun 2025 mendatang.
Asal tahu saja, Bendungan Jragung mulai dikerjakan pada akhir 2020 melalui tiga paket pekerjaan. Paket I dikerjakan oleh WSKT dengan nilai kontrak Rp 806,3 miliar.
Proyek ini merupakan salah satu dari 61 bendungan yang dibangun oleh pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) selama periode 2015-2025. WSKT juga tengah menggarap sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) bendungan, seperti Jlantah, Karangnongko, dan Cibeet.
Direktur Operasi II Waskita Karya Dhetik Ariyanto mengatakan, perseroan tengah fokus mengerjakan PSN itu agar rampung tepat waktu dengan tetap memperhatikan mutu sesuai standar yang berlaku.
Baca Juga: BUMN Konstruksi Mulai Memperbaiki Kondisi
“Waskita optimis dapat menyelesaikan Bendungan Jragung sesuai target yang ditentukan. Tim kami di lapangan turut meningkatkan produktivitas dan performa, supaya masyarakat segera dapat merasakan manfaat proyek tersebut," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (15/11).
Dengan kapasitas tampung sebanyak 90 juta meter kubik, Bendungan Jragung dapat menyuplai kebutuhan air baku sebesar satu meter kubik per detik (m3/dt). Sebanyak 0,5 m3/dt di antaranya akan digunakan untuk keperluan di Semarang. Lalu, untuk Demak dan Grobogan, masing-masing sebesar 0,25 m3/dt.
Lalu, air tampungan diharapkan juga mampu mengaliri air ke Daerah Irigasi (DI) Jragung hingga 4.528 hektar (ha). Pengerjaan bendungan akan diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya, sehingga turut mendukung program ketahanan pangan yang sedang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.
“Produktivitas petani dipastikan meningkat. Sebelumnya mereka hanya bisa menanam satu kali dalam setahun, namun setelah ada aliran air irigasi dari bendungan, dapat mencapai dua sampai tiga kali,” ungkapnya.
Menurut Dhetik, bendungan dengan elevasi puncak setinggi 119,5 meter tersebut juga mampu mengurangi risiko banjir area hilir dari 378 meter kubik per detik menjadi 170 meter per detik.
“Sehingga, dapat mereduksi banjir hingga 45 persen di kawasan Semarang,” tuturnya.
Proyek ini diperkirakan dapat menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berkapasitas sebesar 1.400 kilowatt (kw). Selain itu, bendungan juga berpotensi dikembangkan di bidang pariwisata dan agrowisata.
"Warga dapat merasakan manfaat lain dari Bendungan Jragung, karena kami membuat kawasan di sekitar proyek menjadi area hijau dan menarik untuk dikunjungi. Masyarakat dilibatkan pula dalam penanaman buah di sana," tuturnya.
Baca Juga: Kinerja Emiten BUMN Karya Masih Temui Tantangan, Cek Rekomendasi Sahamnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News