kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WSKT akan bangun dua pabrik pracetak tahun ini


Kamis, 04 Februari 2016 / 18:45 WIB
WSKT akan bangun dua pabrik pracetak tahun ini


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Emiten kontruksi pelat merah, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan membangun dua pabrik betok pracetak tahun ini dengan kapasitas 350.000 ton. Pembangunan pabrik baru tersebut akan dilakukan melalui anak usahanya PT Waskita Beton Precast (WBP).

Jarot Subana, Direktur WBP mengatakan pembanguan pabrik tersebut dilakukan untuk mengejar target kapasitas produksi beton precast tahun ini sebesar 2,65 juta ton per tahun. "Akhir tahun lalu kapasitas produksi kita baru 1,8 juta ton," katanya pada KONTAN baru-baru ini.

Dia bilang, WBP akan membangun satu pabrik beton pracetak di Palembang dengan kapasitas 250.000 ton. Pabrik tersebut ditujukan untuk melayani proyek-proyek yang ada di daerah Sumatera bagian Selatan terutama untuk melayani kebutuhan proyek Light Rail Transit (LRT) di Palembang akan digarap WSKT.

WSKT mendapat penugasan langsung untuk pembangunan proyek tersebut sesuai ketatapan pemerintah melalui Perpres No. 116/2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/LRT di Provinsi Sumatra Selatan. Proyek tersebut ditargetkan harus sudah rampung pada Juni 2018 untuk mendukung perhelatan Asian Games di Palembang.

Proyek LRT Palembang memiliki panjang 24,5 km dengan dua koridor, yakni Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II – Masjid Agung Palembang sepanjang 14,5 km dan – Masjid Agung Palembang – Jakabaring Sport City sepanjang 10 km.

Sementara satu pabrik lagi akan dibangun di Jawa Tengah dengan kapasitas 100.000 ton per tahun. Jarot bilang, pembangunan kedua pabrik tersebut rencananya akan dimulai Maret mendatang dan ditargetkan bisa rampung pada September 2016.

Baru-baru ini, WBP telah berhasil mengakuisisi dua pabrik pracetak di Subang, Jawa Barat dan Cilegon, Banten dengan total kapasitas produksi 500.000 ton. Dengan begitu total kapasitas produksi perusahaan saat ini mencapai 2,3 juta ton per tahun.

Adapun belanja modal (capex) yang disiapkan WBP untuk melakukan ekpansi penambahan kapasitas produksi tahun ini sekitar Rp 850 miliar. Dana tersebut akan dianggarakan dari kas internal perusahaan dan juga pinjaman dari induk. WSKT baru saja menguncurkan fasilitas pinjaman Rp 300 miliar ke WBP yang digunakan untuk mengakuisisi pabrik pracetak di Subang dan Cilegon.

Dengan tambahan kedua pabrik yang baru diakuisisi tersebut maka total pabrik yang dimiliki WBP sudah delapan pabrik. Tahun lalu, perseroan
berhasil menambah dua pabrik di Sadang-Jawa Barat dan Karawang.

Tahun ini, WBP menargetkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 7 triliun atau naik dua kali lipat lebih dari perolehan kontrak tahun lalu yakni sebesar Rp 3 triliun. Sekitar Rp 1,5 triliun ditargetkan dari proyek ekternal, sementara Rp 5,5 triliun dibidik dari proyek yang digarap WSKT.

Penjualan tahun ini ditargetkan mencapai Rp 5 triliun atau naik 92% dari perolehan tahun lalu yakni sebesar Rp 2,6 triliun. Sedangkan laba bersih dibidik Rp 550 miliar atau tumbuh 61,7% dari tahun lalu yang hanya tercatat sebesar Rp 340 miliar.

Pada September mendatang, WBP akan melakukan penawaran umum perdana (Itial Public Offering/IPO) dengan melepas sekitar 35%-40% saham ke publik dengan Rp 3,5 triliun-Rp 4 triliun. Saat ini proses IPO ini sudah dalam tahap penunjukan financial advisor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×