Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
DALLAS. Harga minyak mentah dunia merangsek naik. Bahkan kenaikan yang terjadi kemarin malam merupakan yang terbesar sejak Mei 2009. Kondisi ini terjadi setelah Produk Domestik Bruto (PDB) AS di kuartal II dan pengajuan klaim pengangguran mingguan berhasil melampaui estimasi ekonom. Ini menandakan permintaan minyak akan segera pulih.
Catatan saja, pemerintah AS merilis data yang menunkjukkan pertumbuhan PDB mencapai 1,7% di kuartal II. Angka ini berhasil melampaui estimasi analis yang mematok angka PDB sebesar 1,6%.
Sementara, klaim pengangguran AS menurun sebesar 16.000 menjadi 453.000 pada minggu yang berakhir 25 September. Angka tersebut lebih rendah dari estimasi 47 ekonom yang disurvei Bloomberg yang mematok angka 460.000.
"Pasar masih melihat indikator ekonomi. Jika ekonomi membaik, maka permintaan akan naik dan mengurangi cadangan minyak," jelas Tom Bentz, broker BNP Paribas Commodity Futures Inc.
Kontrak harga minyak untuk pengantaran November naik US$ 2,11 atau 2,7% dan bertengger di posisi US$ 79,97 sebarel di NYMEX. Harga minyak bergerak di kisaran US$ 77,55 hingga US$ 80,18, yang merupakan level paling tinggi sejak 11 Agustus. Dengan demikian, kontrak harga minyak sudah naik 11% pada September dan 5,7% di kuartal III 2010.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
