kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.066   81,71   1,17%
  • KOMPAS100 1.058   17,53   1,69%
  • LQ45 832   15,02   1,84%
  • ISSI 214   1,26   0,59%
  • IDX30 424   8,30   1,99%
  • IDXHIDIV20 511   9,19   1,83%
  • IDX80 121   1,97   1,66%
  • IDXV30 125   0,64   0,51%
  • IDXQ30 141   2,48   1,78%

Wika Realty akan menyelesaikan proses holding tahun ini dan listing di BEI tahun 2022


Kamis, 14 Januari 2021 / 08:15 WIB
Wika Realty akan menyelesaikan proses holding tahun ini dan listing di BEI tahun 2022


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang bergerak di sektor properti yaitu Wika Realty berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah proses pembentukan holding perhotelan BUMN selesai. 

Seperti diketahui, Wika Realty ditunjuk oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai induk holding perhotelan. Ini membuat Wika Realty bakal mengelola sekitar 22 hotel yang dimiliki empat BUMN lainnya. Penandatanganan holding perhotelan dilakukan oleh PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT Hotel Indonesia Natour, PT Pertamina, WIKA dan PT Pegadaian. 

"Dengan ini rencana initial public offering (IPO) Wika Realty ditangguhkan. Targetnya sampai akhir 2021 proses pembentukan holding selesai, lalu di 2020 peluang untuk Wika Realty IPO," jelas Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya, Rabu (13/1). 

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) berencana divestasi Terminal Peti Kemas di Belawan tahun ini

Dengan rencana pembentukan holding terlebih dahulu, manajemen berharap Wika Realty telah memiliki aset yang besar sebelum melakukan penawaran saham ke publik. Pada proses holding ini, WIKA bakal mempertahankan kepemilikannya di kisaran 70%-75%.

Sedangkan usai IPO, WIKA tetap mempertahankan kepemilikan mayoritas di 55%. Dari rencana tersebut diharapkan pendapatan dari hotel dapat berkontribusi mencapai 10%-15% dari yang sebelumnya hanya 5%-6% terhadap kinerja induk usaha yaitu Wijaya Karya. 

Adapun skema pembentukan holding ini rencananya akan dilakukan dengan inbreng saham atau akuisisi saham tergantung pembicaraan dengan setiap entitas yang bergabung. "Yang jelas kalau pendanaannya kami dapat dukungan dari bank BUMN," imbuh Mahendra. 

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) menyiapkan belanja modal Rp 3,05 triliun tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×