kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

WIKA pangkas target kinerja tahun ini


Kamis, 04 Desember 2014 / 18:40 WIB
WIKA pangkas target kinerja tahun ini
ILUSTRASI. Sejarah Hari Musik Sedunia 2023.


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Di tahun politik, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sulit mencapai target kontrak akhir tahun sebesar Rp 25,83 triliun. WIKA memperkirakan perolehan kontrak hingga akhir tahun ini hanya akan mencapai Rp 20,5 triliun atau 79,4% dari target awal. 

Adji Firmantoro, Direktur Keuangan WIKA mengatakan, tahun ini pemerintah sibuk mengurusi urusan politik ketimbang pembangunan. Pihak swasta pun cenderung menahan berbagai proyek dengan pertimbangan situasi politik yang belum menentu. 

Tak hanya itu, anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2014 dipangkas sebesar Rp 100 triliun. Untuk Kementerian Pekerjaan Umum, anggaran yang dipangkas mencapai Rp 22 triliun. "Ini di luar dugaaan kami," ungkap Adji kepada KONTAN, Kamis (4/12). 

Hingga minggu ketiga November 2014, Adji mengaku kontrak baru WIKA sebesar Rp 13,5 triliun atau memenuhi 65,8% dari target akhir tahun Rp 20,5 triliun. Meski jauh dari target, Adji optimis WIKA masih bisa mengejar sisa kontrak sekitar Rp 7 triliun hingga akhir tahun. "Kami terus berusaha, mudah-mudahan tercapai," imbuhnya. 

Di sisi lain, WIKA juga menunda sejumlah proyeknya. Hal ini membuat anggaran belaja modal alias capex perseroan tahun ini sebesar Rp 1,9 triliun tidak akan terserap semua. Hingga akhir tahun, Adji memperkirakan capex WIKA yang terserap sekitar Rp 1,6 triliun. 

Tahun ini, WIKA menunda beberapa proyeknya, seperti proyek pembangkit listrik mini hydro di Sumatera, proyek pengolahan air di Jatiluhur, hingga proyek pembangkit listrik tenaga surya. 

Dengan kontrak yang mundur, target penjualan perseroan tahun ini pun dipangkas menjadi Rp 13 triliun atau memenuhi 93% dari target awal Rp 14 triliun. Sedangkan target labanya diperkirakan Rp 600 miliar atau 88,5% dari target awal Rp 678 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×