kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WIKA Gaet Proyek US$ 314 Juta


Selasa, 25 Mei 2010 / 10:45 WIB
WIKA Gaet Proyek US$ 314 Juta


Reporter: Abdul Wahid Fauzie, Sofyan Nur Hidayat | Editor: Test Test

JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akhirnya berhasil memenangi tender pengembangan proyek Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan milik PT Indonesia Chemical Alumina (ICA), anak usaha PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). WIKA bersama dengan Tsukishima Kikai Co. Ltd., dan PT Nusea telah ditunjuk untuk mengerjakan proses Engineering, Procurement, and Construction (EPC).

Bimo Budi Satriyo, Sekretaris Perusahaan ANTM, mengatakan, dengan penunjukan ini, saat ini ICA dan konsorsium WIKA Grup akan memulai negosiasi persyaratan dan kondisi proyek EPC tersebut. Bimo berharap konstruksi proyek ini dapat dimulai tahun ini dan mulai beroperasi secara komersial tahun 2014. "Proyek ini direncanakan mampu memproduksi sebanyak 300.000 ton CGA per tahun," katanya, kemarin (24/5)

Setelah pemenang tender diumumkan, ANTM selanjutnya tinggal memikirkan pembiayaan proyek tersebut. Mereka tengah berupaya mendapatkan pendanaan dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC). Jika JBIC tidak mampu mengucurkan dana maksimal, ANTM akan berusaha mendapatkannya dari bank komersial lainnya. "Proses konstruksi diharapkan sudah dapat dilakukan pada kuartal IV tahun ini," ungkap Alwin Syah Loebis, Direktur Utama ANTM, kemarin (24/5).

Dalam pengembangan proyek CGA, ANTM bekerjasama dengan dua perusahaan Jepang, yakni Showa Denco KK (SDK) dan Marubeni Corporation. ANTM akan membiayai proyek itu 35% dari kas internal dan 65% pinjaman bank.
Sekretaris Perusahaan WIKA Natal Argawan membenarkan kabar bahwa WIKA bersama konsorsiumnya sudah memenangi tender ANTM tersebut. "Nilai proyeknya sekitar US$ 314 juta," ungkap dia, kemarin.

Natal menambahkan, saat ini pihaknya sedang mendiskusikan berapa porsi masing-masing perusahaan dalam proyek ini. WIKA berharap mampu mendapatkan porsi proyek sekitar Rp 1,3 triliun.

Untuk mendanai 30% kebutuhan biaya proyek ini, WIKA akan memakai kas internal. Sisanya adalah kombinasi dari uang muka, pembayaran lanjutan dan pinjaman pihak ketiga. "Kita masih menghitung cash flow-nya," imbuh Natal.

Pada kuartal I-2010, di kas WIKA tersedia dana sebesar Rp 997,69 miliar. Perusahaan ini memiliki utang bank sebesar Rp 122 miliar. Saat ini WIKA masih mengantongi fasilitas pinjaman dari beberapa bank, misalnya garansi bank dari BRI senilai Rp 1,5 triliun dan DBS Bank sebesar Rp 175 miliar. Fasilitas itu bisa digunakan WIKA untuk menambah modal kerja proyek-proyeknya. Pada periode Januari-Maret itu, laba bersih WIKA tumbuh 40% menjadi Rp 64,27 miliar.

Analis Bhakti Securities Reza Nugraha menilai, wajar jika WIKA menjadi pemenang tender proyek CGA Tayan. Sebagai sesama BUMN, posisi WIKA sangat diuntungkan "WIKA juga memiliki kredibilitas yang bagus," tutur Reza.

Dia melihat, selama ini sekitar 60%-70% proyek-proyek WIKA berasal dari pemerintah. Makanya, Reza menilai pada tahun 2010 dan 2011, prospek WIKA sangat bagus seiring banyaknya proyek infrastruktur dari pemerintah. Kondisi itu secara otomatis akan mendongkrak pendapatan WIKA. Kemarin, saham WIKA naik 1,45% ke level Rp 350 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×