Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) membayar pokok obligasi dan sukuk jatuh tempo sebesar total Rp 896 miliar pada Senin (9/9) kemarin.
Surat utang yang dibayarkan WIKA itu terdiri dari Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2021 Seri A sebesar Rp 571 miliar dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2021 Seri A sebesar Rp 325 miliar.
“Pembayaran ini sesuai dengan perjanjian antara WIKA dan para pemegang obligasi dan sukuk dalam perjanjian perwaliamanatan,” ujar Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito dalam keterangan resmi, Selasa (10/9).
Di samping itu, hingga saat ini WIKA juga konsisten mengupayakan pemenuhan pembayaran bunga secara tepat waktu kepada seluruh pemegang Obligasi dan Sukuk.
Baca Juga: Kreditur Setuju Restrukturisasi, Prospek Emiten BUMN Jadi Seksi
Selain melakukan pembayaran pokok jatuh tempo, WIKA juga melakukan pembayaran atas bunga Obligasi dan Sukuk PUB II Tahap I sebesar Rp 55,06 miliar.
Adapun sebelumnya Perseroan juga telah melakukan pembayaran atas bunga Obligasi dan Sukuk PUB II Tahap II Tahun 2022 sebesar Rp 46,51 miliar pada Senin (19/8) lalu.
Agung mengatakan, upaya WIKA untuk memenuhi kewajibannya kepada para stakeholders merupakan buah dari langkah transformasi yang dijalankan.
Baca Juga: WIKA Resmikan Dua Proyek di Jawa Timur, Total Nilai Kontrak Rp 1,96 Triliun
Upaya transformasi tersebut dilakukan melalui tiga pilar utama. Yaitu, fokus terhadap kas, keunggulan eksekusi proyek dan penyeimbangan portofolio bisnis, dengan tujuan utama untuk mempercepat pemulihan dan memperkuat fundamental WIKA untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan.
Keberlangsungan usaha WIKA diakui Agung juga berjalan beriringan dengan pemberdayaan mitra kerja di sekitar wilayah operasi Perseroan. Yang mana, berdasarkan laporan arus kas operasi pada laporan keuangan kuartal II 2024, WIKA telah merealisasikan pembayaran kepada pemasok senilai Rp 9,43 triliun.
“Di tengah langkah penyehatan yang dilakukan WIKA, ini merupakan angin segar dalam menjaga kepercayaan seluruh stakeholders. Kami percaya bahwa dalam membangun bisnis yang berkelanjutan, diperlukan dukungan dan rangkaian kerja sama sinergis antara seluruh pihak yang terlibat,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News