Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) terus berupaya menjaga posisi kasnya tetap terjaga. Apalagi, emiten pelat merah ini bakal menebar dividen hasil kinerjanya untuk tahun 2013 senilai Rp 170,98 miliar.
Jika tahun ini tidak ada pembagian dividen, maka duit tersebut bisa menambah laba ditahan yang pada akhirnya juga bisa digunakan sebagai persediaan kas internal perusahaan untuk menunjang modal kerja yang dibutuhkan WIKA.
"Makanya, sebelum pembayaran dividen, kami akan mencairkan piutang-piutang, nilainya sekitar Rp 400 miliar," tandas Adji Firmantoro, Direktur Keuangan WIKA, (27/3).
Berdasarkan laporan keuangan WIKA tahun 2013, manajemen memiliki piutang jangka pendek (kurang dari setahun) dengan nilai Rp 1,48 triliun. Nilai piutang itu terbagi dalam lima periode.
Pertama, piutang dengan umur 0-1 bulan senilai Rp 788,24 miliar. Lalu, piutang dengan umur 1-3 bulan senilai Rp 396,13 miliar, piutang dengan umur 3-6 bulan senilai Rp 151,45 miliar, piutang dengan umur 6-12 bulan senilai Rp 109,85 miliar, dan piutang dengan umur di atas 12 bulan senilai Rp 204,59 miliar.
Sebenarnya, WIKA masih memiliki fasilitas pinjaman modal kerja sekitar Rp 2 triliun dan baru digunakan senilai Rp 1 triliun. Dengan kata lain, manajemen masih memiliki kesempatan besar untuk mencairkan pinjaman modal kerja.
"Tapi, kami ingin penarikan pinjaman bank bisa ditekan hingga seminimal mungkin," pungkas Adji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News