kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wijaya Karya (WIKA) nego dengan China soal porsi saham Kereta Cepat Jakarta-Bandung


Rabu, 14 April 2021 / 19:40 WIB
Wijaya Karya (WIKA) nego dengan China soal porsi saham Kereta Cepat Jakarta-Bandung
ILUSTRASI. Wijaya Karya (WIKA) memegang porsi terbesar dalam konsorsium BUMN yang ikut dalam patungan KCIC.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Agung Budi Waskito mengatakan saat ini PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang menggarap proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung tengah menghitung biaya pembengkakan biaya. 

"Jadi memang di kereta cepat akan terjadi cost of run yang sedang dihitung KCIC. Berapa besar akan kita tunggu, tetapi yang saya dengar hampir 20%," kata Agung dalam acara webinar yang diselenggarakan pada Rabu (14/4). 

Saat ini WIKA memegang porsi terbesar dalam PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) yaitu konsorsium BUMN yang ikut dalam patungan KCIC. PSBI membentuk perusahaan patungan KCIC bersama dengan Beijing Yawan HSR Co.Ltd. PSBI memegang porsi 60%, dalam porsi tersebut WIKA memiliki kepemilikan sebanyak 38%. 

Baca Juga: Lepas Terminal Pertikemas, Wijaya Karya (WIKA) targetkan bisa kantongi Rp 174 miliar

"Jadi kami sedang melakukan negosiasi dengan pihak China agar porsi Indonesia ini lebih kecil dari 60% sehingga secara keseluruhan nantinya cost of run yang terjadi sama sekali tidak pengaruh dengan apa yang kita setorkan. Sehingga cost of run ditanggung pemerintah sana," kata Agung. 

Selain WIKA, pemegang saham PSBI adalah PT Kereta Api Indonesia dan PT Perkebunan Nusantara VIII sebesar masing-masing 25% dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) sebesar 12%. 

Baca Juga: Strategi WIjaya Karya (WIKA), mulai dari holding hotel hingga penerbitan obligasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×