Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menerima arus kas masuk sekitar Rp 10 triliun pada Desember 2019. Dengan begitu perusahaan memproyeksikan arus kas akhir tahun 2019 bakal positif.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan arus kas masuk berpotensi menyehatkan cash flow perusahaan. "Dengan demikian, perusahaan tidak perlu menerbitkan surat utang untuk restrukturisasi utang-utang sebelumnya," jelas dia.
Baca Juga: Investor Korea Selatan suntikan dana US$ 650 Juta untuk pembangunan PLTA Maung
Selain itu, Nafan mengatakan Wijaya Karya telah menerapkan penggunaan teknologi Building Information Modeling (BIM) yang bisa meningkatkan efisiensi biaya berupa penggunaan material dan memperkecil risiko terjadinya pengerjaan ulang (rework).
Hal ini diyakini akan mampu memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kinerja emiten ke depan.
Terdapat 80 proyek yang dikerjakan WIKA dengan menggunakan teknologi BIM, termasuk proyek Tol Balikpapan - Samarinda hingga proyek Harbor Road. Bahkan di luar negeri yakni renovasi Istana Kepresidenan Nigeria juga menggunakan teknologi BIM yang ditargetkan dapat rampung pada awal 2021 dengan estimasi nilai proyek sekitar Rp 600 miliar.
Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) dapat kas masuk Rp 10 triliun, bagaimana kinerja 2019?
Dalam rangka mengejar target perolehan kontrak baru, WIKA membidik sejumlah proyek transportasi massal berbasis rel, seperti MRT, LRT dan loopline, beberapa proyek jalan tol, pembangunan gedung, kelistrikan, dan ketahanan energi, seperti tank farm.
Sedangkan untuk luar negeri, WIKA masih membidik proyek bandara di Taiwan dan pembangunan jalan di Malaysia dengan total di atas Rp 35 triliun.
Baca Juga: Incar Dana IPO Rp 2 Triliun, WIKA Bakal Dongkrak Bisnis Anak Usaha
Berdasarkan perspektif teknikal, adapun pergerakan harga saham WIKA berpotensi membentuk pola uptrend ke depannya karena ditandai dengan adanya potensi pembentukan bullish flag pattern pada weekly chart.
Akumulasi beli dengan estimasi target harga jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang di level Rp 2.380 dan Rp 3.290.
Sementara itu Analis Panin Sekuritas William Hartanto merekomendasikan beli dengan target Rp 2.250. Adapun pada penutupan perdagangan pekan lalu, harga saham WIKA ditutup di level Rp 2.050.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News