Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) buka suara soal proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. WIKA berencana mengajukan klaim atas pembengkakan biaya (cost overrun) kepada PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC).
Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya mengatakan, perseroan tengah mempersiapkan dokumen pengajuan cost overrun kepada PT KCIC untuk proyek Whoosh.
Meskipun begitu, Mahendra belum menyebutkan berapa nilai pasti yang akan diajukan. WIKA juga masih belum melakukan pertemuan awal dengan PT KCIC untuk membahas terkait masalah ini.
“Kami sedang review nilainya (nilai cost overrun). Kalau bisa, tetap akan kami ajukan sesuai dengan aturan kontrak yang berlaku,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (21/8).
Baca Juga: Saham Naik 55,88% Sebulan, Wijaya Karya (WIKA) Ungkap Kemungkinan Penyebabnya
Asal tahu saja, Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito menyatakan, proyek Whoosh menjadi salah satu penyebab kerugian WIKA membengkak di tahun 2023.
Menurut Agung, WIKA mengeluarkan dana yang cukup besar untuk proyek ini, yaitu sebesar Rp 6,1 triliun.
“Penyertaannya saja sudah Rp 6,1 triliun (untuk konsorsium Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung). Kemudian, yang masih dispute atau belum dibayar sekitar Rp 5,5 triliun, sehingga hampir Rp 12 triliun,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi IV DPR RI, Senin (8/7).
Dalam catatan Kontan, PT KCIC pun langsung memberikan tanggapan terkait pernyataan WIKA.
Sekretaris Perusahaan PT KCIC Eva Chairunisa mengatakan, semua yang berkaitan dengan penagihan di PT KCIC harus melalui prosedur administrasi agar semuanya dapat dipertanggungjawabkan dengan baik, termasuk dari sisi keuangan.
PT KCIC juga mengeklaim bahwa proses pembangunan kereta cepat ini telah dikoordinasikan bersama stakeholder terkait, termasuk WIKA di dalamnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News