kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waspada, IHSG berpotensi diwarnai aksi profit taking pada Selasa (17/8)


Senin, 17 Agustus 2020 / 12:13 WIB
Waspada, IHSG berpotensi diwarnai aksi profit taking pada Selasa (17/8)
ILUSTRASI. Investor disarankan untuk tidak terlalu agresif dalam merespons peluang aksi beli setelah IHSG naik tinggi.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Jumat (14/8) ditutup menguat 0,16% ke level 5.247,69. Penutupan tersebut sekaligus menandakan pekan lalu IHSG terus menghijau, naik 2,02%. 

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani memprediksi penguatan tersebut tidak akan berlanjut pada Selasa (18/8). IHSG diprediksi bakal bergerak mixed dengan kecenderungan melemah dengan support level pada 5.200-5.213 dan resistance pada 5.288-5.300. 

Meski diprediksi melemah pada awal pekan, Hendriko mengatakan IHSG di sepanjang pekan ini memiliki potensi menguat dan menutup gap level 5.500 dengan support saat ini di level 5.188-5.200

"Kita akan melihat perkembangan harga komoditas emas yang apabila berhasil menguat kembali akan menjadi sentimen positif bagi emiten emas," kata Hendriko, Sabtu (15/8). 

Selain itu, data ekonomi seperti neraca perdagangan dan business confidence akan menjadi sentimen yang akan mempengaruhi laju IHSG. 

Baca Juga: IHSG naik 2,02% sepekan, berikut sentimen yang bisa menggerakkan bursa pekan ini

Sementara itu Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memprediksi IHSG akan cenderung konsolidasi mengingat jumlah hari perdagangan yang relatif singkat. Secara teknikal, IHSG terindikasi berada pada area overbought, hal ini dapat memicu profit taking. Valdy memprediksi IHSG bergerak pada support 5.150 dan resistance 5.250. 

Dari dalam negeri, pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh respons pelaku pasar terhadap RAPBN 2021 yang disampaikan pada akhir pekan lalu (14/8). RAPBN 2021 tersebut juga mencakup sejumlah asumsi dasar makroekonomi, antara lain pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5%-5,5% yoy dan inflasi sebesar 3% yoy.

Nilai tukar rupiah juga diasumsikan sebesar Rp 14.600 per dolar Amerika Serikat (AS). "Oleh sebab itu, jangan terlalu agresif dalam merespons peluang aksi beli pada hari Selasa," jelas Valdy, Jumat (14/8). 

Valdy menyarankan investor untuk melanjutkan trading buy dapat pada sejumlah saham blue chips seperti TLKM, UNVR, BMRI, dan ICBP.

Baca Juga: Harga emas Antam hari ini turun Rp 5.000 ke Rp 1.030.000 per gram, Senin (17/8)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×