Reporter: Dea Chadiza Syafina |
JAKARTA. Koreksi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang terjadi. Analis First Asia Capital, David Nathanael Sutyanto memperkirakan, perdagangan indeks di akhir pekan ini, masih akan bervariasi.
Hal ini lantaran penurunan outlook utang RI yang membuat peluang Indonesia memasuki level ‘investment grade’ dalam waktu dekat menjadi tertunda. Karena itu, David memperkirakan IHSG akan bergerak dengan support 4.940-4.970 dan resistance 5.025-5.040.
"Untuk saham yang bisa diperhatikan, ada saham LPKR, BMTR, BBTN, BSDE, KIJA, TOTL, GGRM, PTPP dan juga BHIT," kata David pada Jumat (3/5).
Hal senada juga diungkapkan Reza Priyambada, analis dari Trust Securities. Menurut Reza, keinginan untuk profit taking lebih besar ketimbang bertahan. Hal ini disebabkan adanya kekhawatiran pelaku pasar akan longsornya IHSG di bulan Mei ini karena trauma pada tahun-tahun sebelumnya di mana di bulan tersebut IHSG cenderung turun.
"Diturunkannya peringkat utang Indonesia oleh S&P dari positif ke stabil juga menjadi sentimen negatif bagi indeks," kata Reza.
Karena itu, pada perdagangan hai ini, Reza memperkirakan IHSG akan berada pada kisaran support 4.975-4.995 dan resistance 4.998-5.001.
"Meski IHSG ditutup di atas target support 4.989 namun, memberikan sinyal penurunan. Laju negatif ini dimungkinkan bisa berlanjut jika masih ada aksi jual masif pelaku pasar. Namun, diharapkan dapat terbatas bila laju bursa saham global masih positif," ucap Reza.
Untuk saham yang dapat dipertimbangkan, Reza merekomendasikan saham SMRA, RALS, WIKA dan juga ROTI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News