Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) optimistis mencapai kinerja positif dari bisnis inti pada tahun 2023. Hal itu seiring konsistensi perusahaan mengurangi kerugian secara signifikan pada periode penyehatan tahun 2021 dan 2022 melalui program eight stream penyehatan keuangan perusahaan.
Direktur Utama WSKT, Destiawan Soewardjono menuturkan bahwa pada kuartal ketiga kemarin, pihaknya telah mendapatkan dukungan penyertaan modal negara (PMN) untuk penyelesaian proyek jalan tol, obligasi penjaminan pemerintah untuk refinancing dan tambahan modal kerja sindikasi.
"Paket lengkap penjaminan pemerintah telah resmi disetujui pada kuartal ketiga tahun 2021 dan akan difinalisasi pada akhir tahun 2021," ujar Destiawan dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/11).
Baca Juga: Lalu lintas harian jalan tol Waskita Toll Road naik bervariasi hingga 23%
Kemudian, pihaknya juga telah merestrukturisasi utang bank miliknya dan anak usaha. Secara konsolidasi, WSKT telah merestrukturisasi utang bank pada level 92,35% dari target. Dengan restrukturisasi ini Waskita berharap dapat meningkatkan efisiensi dengan memperpanjang masa fasilitas kredit sampai dengan tahun 2026 dan mendapatkan bunga yang lebih kompetitif.
Emiten BUMN ini juga fokus mengurangi komposisi utang melalui proses divestasi tol-tol yang akan diselesaikan dengan dukungan likuiditas yang diperoleh dari dukungan pemerintah. Adapun, per September 2021 pihaknya telah menyelesaikan divestasi empat ruas tol, Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Tol Semarang-Batang, Tol Cinere-Serpong, dan Tol Cibitung-Cilincing dengan total nilai Rp 6,8 triliun.
Baca Juga: Dapat penjaminan pemerintah, Waskita Karya (WSKT) bisa cairkan kredit Rp 8,07 triliun
Guna menggenjot divestasi, emiten konstruksi pelat merah itu akan fokus dalam menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur. Menurut Destiawan, dengan begitu mempermudah proses divestasi yang juga merupakan fokus untuk menurunkan kewajiban secara bertahap.
Hingga September 2021, Waskita Karya telah memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp 12,01 triliun. Rinciannya, proyek investasi/business development (68,05%), pemerintah (24,96%), proyek BUMN (4,48%), dan proyek swasta (2,51%).
Berdasarkan tipe proyek, pencapaian kontrak baru tersebut berasal dari jalan & jembatan (58,89%), bangunan (13,03%), infrastruktur air (12,30%), anak usaha (11,40%), EPC (3,50%) dan lain-lain (0,88%). "Kami menargetkan total perolehan nilai kontrak baru tahun 2021 adalah sekitar Rp 20,68 triliun dan sampai dengan saat ini kami masih optimis untuk dapat mencapai target nilai kontrak baru," pungkas Destiawan.
Baca Juga: Saham Emiten Konstruksi Berpeluang Terdorong Kontrak Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News