kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Waskita Karya (WSKT) menyiapkan capex Rp 11 triliun di tahun ini


Kamis, 21 Januari 2021 / 19:24 WIB
Waskita Karya (WSKT) menyiapkan capex Rp 11 triliun di tahun ini
ILUSTRASI. Waskita Karya (WSKT) menargetkan bisa mengantongi kontrak baru sebesar Rp 31 triliun-Rp 32 triliun.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 11 triliun di tahun ini. 

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan, Waskita akan menggunakan mayoritas anggaran capex tahun ini untuk penyelesaian beberapa ruas tol yang diperoleh, salah satunya jalan Tol Jogja-Bawen. Secara rinci, dari jumlah Rp 11 triliun tersebut sebanya 83% akan digunakan untuk kebutuhan jalan tol, 11% untuk Waskita Realty, 4% untuk konstruksi, 1% untuk beton precast dan sisanya untuk infrastruktur lain. 

Destiawan menyebutkan, sumber pendanaan capex tahun ini akan berasal dari divestasi tol di tahun ini dan melalui pinjaman perbankan. "Pendanaannya juga dari divestasi tadi. Kemudian juga dari lembaga keuangan atau perbankan setelah restrukturisasi selesai," kata Destiawan, Kamis (21/1). 

Baca Juga: Ini enam ruas tol Waskita Karya (WSKT) yang sudah dilirik investor

Dia menambahkan bahwa Waskita Karya tahun ini akan lebih fokus untuk menyelesaikan divestasi terlebih dahulu dan mengurangi rencana investasi. Hal ini juga terlihat dari rencana perolehan kontrak baru di tahun 2021. 

Waskita Karya menargetkan bisa mengantongi kontrak baru sebesar Rp 31 triliun-Rp 32 triliun. Dari jumlah tersebut Waskita Karya hanya menargetkan 15% untuk pengembangan bisnis. Sedangkan paling banyak diharapkan dari pemerintah yaitu 32%, swasta dalam negeri 23%, BUMN/BUMD 22% dan 7% swasta luar negeri.

Baca Juga: Kehadiran SWF beri Wijaya Karya (WIKA) peluang untuk menggarap proyek jumbo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×