kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini enam ruas tol Waskita Karya (WSKT) yang sudah dilirik investor


Kamis, 21 Januari 2021 / 18:44 WIB
Ini enam ruas tol Waskita Karya (WSKT) yang sudah dilirik investor
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas di jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) seksi 1 di Gresik, Jawa Timu. ANTARA FOTO/Moch Asim/foc.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berencana melakukan divestasi sembilan hingga 11 ruas tol di tahun ini. Sebagian dari ruas tol ini sebenarnya sudah dilaksanakan negosiasi sejak 2020 namun tertunda karena pandemi Covid-19. 

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono menjelaskan pihaknya sudah mendiskusikan enam ruas tol secara intensif dengan pihak investor. 

Sebanyak dua ruas tol merupakan transaksi dengan investor asing yaitu Tol Kayu Agung-Palembang-Betung dan Tol Ciawi-Sukabumi. Keduanya memiliki panjang 112 km di mana Waskita Karya mengempit 98,19% saham. 

Kemudian empat ruas tol ditransaksikan dengan investor domestik yaitu Tol Cibitung-Tanjung Priok sepanjang 34 km dengan kepemilikan 55%, Tol Cinere-Serpong sepanjang 10,1 km dengan kepemilikan 35%, Tol Batang-Semarang sepanjang 75 km dengan kepemilikan 40% dan Tol Krian-Legundi-Bunder sepanjang 38,3 km dengan kepemilikan 99,82%. 

"Sudah ada negosiasi di akhir tahun lalu, yang diharapkan investor adalah trafiknya seperti apa setelah Covid-19, ini yang ditinjau maka mengalami penundaan," jelas Destiawan, Kamis (21/1). 

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT): Aset tol di Jawa dan Sumatra menarik bila ditawarkan lewat SWF

Mengenai valuasi, Destiawan tidak menjelaskan banyak. Hanya saja dia memastikan Waskita Karya akan mendapatkan profit karena mereka tidak melakukan divestasi dengan harga di bawah beban yang mereka keluarkan. 
Nantinya, jika divestasi ini berhasil dilaksanakan maka Waskita Karya dapat mengurangi beban bunga, menurunkan debt to equity ratio (DER) dan memperbaiki arus kas keuangan. 

Lebih lanjut, Destiawan menjelaskan apabila divestasi ruas tol ini mengalami penundaan, Waskita Karya telah memiliki strategi lain yaitu mengajukan restrukturisasi dengan pihak perbankan. 

"Pemerintah mendukung kami dalam program restrukturisasi dengan perbankan dan kami harapkan bisa segera selesai karena sudah sejak kuartal empat tahun lalu dan ini menjadi bagian dari maintain casflow kami," jelasnya. 

Dia juga menjelaskan Waskita Karya masih membutuhkan dana investasi sebesar Rp 15 triliun - Rp 20 triliun untuk menyelesaikan konstruksi beberapa ruas tol yang masih tersisa. 
Dus selain divestasi, Waskita Karya juga tengah melakukan kerjasama dengan perusahaan yang bisa memberikan pembiayaan sehingga tidak terbebani utang. 

"Ini beberapa ruas seperti di Sumatra Selatan dalam proses finalisasi kesepakatan kerjasama. Di Jakarta Tol Becakayu kemudian Ciawi-Sukabumi juga dalam proses financing dari partner," jelasnya. 

Selanjutnya: Waskita Karya (WSKT) akan gelar RUPO untuk permohonan pengesampingan kewajiban

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×