Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai bentuk mitigasi dampak Covid-19, emiten konstruksi PT Waskita Karya (WSKT) tengah mengajukan relaksasi pengembalian utang kepada beberapa bank, termasuk bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Senior Vice President Corporate Secretary WSKT Shastia Hadiarti mengatakan, bentuk relaksasi yang diminta meliputi perpanjangan tenor dan penurunan bunga.
Baca Juga: Kinerja emiten batubara di kuartal I belum terdampak signifikan pandemi corona
Berdasarkan laporan keuangan 2019, Waskita Karya memiliki utang bank jangka pendek ke PT Bank Mandiri Tbk sebesar Rp 2,29 triliun, PT Bank Negara Indonesia Tbk Rp 2,2 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Rp 1,43 triliun, dan Bank Syariah Mandiri Rp 1,5 triliun.
Ada juga utang kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk Rp 2,4 triliun, PT Bank BTPN Tbk Rp 1,65 triliun, dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Rp 1,59 triliun.
Sebagian utang ini sudah jatuh tempo pada Maret 2020. Akan tetapi, sebagian lagi baru akan jatuh tempo pada Mei, November, dan Desember 2020.
Di samping itu, guna menyelesaikan kewajiban jangka pendek, Waskita Karya akan menggunakan kas masuk dari pembayaran proyek.
Baca Juga: PP Properti (PPRO) percepat serah terima unit di 7 proyek apartemennya
"Sampai dengan saat ini, Waskita telah menerima Rp 6,9 triliun dari total Rp 11 triliun target pembayaran proyek turnkey. Selain itu, tahun ini Waskita juga menargetkan penerimaan pembayaran dari proyek konstruksi lainnya sebesar Rp 18 triliun," tutur Shastia saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (5/5).
Berdasarkan laporan keuangan 2019, utang jangka pendek Waskita Karya mencapai Rp 45,02 triliun. Beberapa diantaranya adalah utang bank jangka pendek ke pihak berelasi Rp 10,55 triliun dan pihak ketiga Rp 11,61 triliun.
Ada juga utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam setahun Rp 833 miliar, surat utang jangka menengah Rp 732,99 miliar, dan utang obligasi jangka pendek Rp 3,26 triliun.
Baca Juga: Indeks High Dividend 20 lebih anjlok dibanding IHSG, ini sebabnya
Sebagai informasi, per akhir tahun lalu, WSKT memiliki aset lancar sebesar Rp 49,04 triliun.
Sebagian diantaranya terdiri dari kas setara kas Rp 9,26 triliun, piutang usaha pihak berelasi Rp 1,09 triliun, dan piutang usaha pihak ketiga Rp 2,47 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News