kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.080   96,25   1,38%
  • KOMPAS100 1.059   19,08   1,83%
  • LQ45 833   16,07   1,97%
  • ISSI 214   1,68   0,79%
  • IDX30 425   9,10   2,19%
  • IDXHIDIV20 511   9,34   1,86%
  • IDX80 121   2,21   1,86%
  • IDXV30 125   1,01   0,82%
  • IDXQ30 142   2,63   1,89%

Waskita kantongi pembayaran turnkey Rp 15 triliun


Selasa, 28 November 2017 / 08:42 WIB
Waskita kantongi pembayaran turnkey Rp 15 triliun


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pundi-pundi uang PT Waskita Karya Tbk (WSKT) bakal semakin terisi. Perusahaan konstruksi pelat merah ini akan mendapatkan pembayaran sejumlah proyek turnkey senilai Rp 12 triliun hingga Rp 15,7 triliun.

"Ini untuk periode 2018 hingga 2019," ujar Tunggul Rajagukguk, Direktur Keuangan WSKT kepada KONTAN, Jumat (24/11).

Pendapatan itu berasal dari sejumlah kontrak proyek infrastruktur. Salah satunya: jalan tol BatangSemarang. Pengerjaan proyek ini bergulir mulai 25 Juli 2016 dengan nilai Rp 6,42 triliun.

WSKT juga memperoleh pembayaran dari proyek turnkey tol SalatigaBoyolali pada awal tahun ini. Nilainya mencapai Rp 2,7 triliun. Selain itu, mereka mendapat pembayaran dari proyek turnkey light rail transit (LRT) Palembang senilai Rp 10,9 triliun.

Lantaran menerapkan sistem turnkey, WSKT baru memperoleh pembayaran setelah pembangunan proyek selesai. "Pembayaran proyek-proyek itu akan masuk dalam pendapatan sebagai kontraktor," ungkap Tunggul.

Hingga kuartal III 2017, WSKT mengantongi pendapatan Rp 28,53 triliun, naik 113% dibanding periode sama 2016. Dari angka tersebut, pendapatan jasa konstruksi mencapai Rp 26,36 triliun.

Tahun ini, WSKT menargetkan pendapatan konsolidasi Rp 45 triliun. Tapi, Tunggul belum bersedia memberikan target pertumbuhan pendapatan di tahun depan. "Masih finalisasi," ujar dia.

Aurelia Barus, Analis CIMB Sekuritas, menilai, pemasukan dari proyek turnkey memberi sentimen positif bagi WSKT. Soalnya, pendapatan itu bakal mengurangi tekanan pada arus kas perusahaan yang berdiri 1961 ini.

Dan sejatinya, menurut Aurelia, WSKT tak perlu tergesa untuk melakukan divestasi sejumlah ruas tol. Selain tekanan arus kas yang mulai berkurang, mereka masih memiliki rasio keuangan yang aman. Aurelia menghitung, debt to equity ratio (DER) WSKT sekitar 1,7 kali–2,4 kali pada 2017 hingga 2019. Sementara interest coverage ratio (ICR) WSKT diprediksi 1,6 kali sampai 2,8 kali dalam dua tahun mendatang.

"Sehingga, menurut analisis kami, WSKT tak perlu buru-buru melepas asetnya," ujar Aurelia dalam riset 22 November. Ia merekomendasikan buy saham WSKT dengan target Rp 3.400.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×