Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street turun di tengah antisipasi penerapan tarif impor atas barang dari China pada Minggu (15/12). Kemarin (10/12), Dow Jones Industrial Average turun 0,10% ke 27.881,72.
Indeks S&P 500 melemah 0,11% ke 3.132,52. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,07% ke 8.616,18.
Gedung Putih tidak memberikan sinyal yang jelas soal kelanjutan negosiasi untuk mengakhiri perang dagang dengan China yang sudah berlangsung selama 17 bulan. Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa dia tidak buru-buru meneken kesepakatan dagang. Bahkan, Trump menyebut bahwa kesepakatan bisa terjadi setelah pemilihan presiden pada November 2020.
Baca Juga: Menjelang deadline pemberlakukan tarif baru, Wall Street enggan bergerak
Joe Saluzzi, co-manager of trading Themis Trading mengatakan, sinyal yang tidak jelas ini sudah biasa terjadi di tengah negosiasi berkepanjangan. Tapi dia juga mengindikasikan peringatan. "Pasar akan menunggu. Tapi hingga ada berita yang pasti, pasar tidak benar-benar tahu," kata dia kepada Reuters.
Chris Zaccarelli, chief investment officer Independent Advisor Alliance mengatakan bahwa pasar saham akan bergerak tipis-tipis hingga ada kepastian soal tarif. "Apakah tarif akan ditunda atau tidak berlaku sama sekali," kata dia.
Baca Juga: Proyeksi IHSG: Ada Potensi Penguatan secara Teknikal
The Wall Street Journal melaporkan bahwa negosiator AS dan China berencana menunda penerapan tarif impor atas US$ 156 miliar baran dari China yang dijadwalkan berlaku 15 Desember. Setelah kabar ini, yield US Treasury bertenor 10 tahun naik ke 1,84%.
Malam nanti, Federal Reserve akan merampungkan rapat terakhir tahun 2019. Investor menunggu sinyal kebijakan moneter hingga tahun depan. The Fed diramal menahan suku bunga acuan pada akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News