Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup melemah pada akhir perdagangan Selasa (23/8), karena investor fokus pada data yang menunjukkan perlambatan ekonomi, jelang pertemuan Federal Reserve di Jackson Hole, Wyoming akhir pekan ini.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 154,02 poin atau 0,47% ke 32.909,59, S&P 500 turun 9,26 poin atau 0,22% ke 4.128,73 dan Nasdaq Composite turun 0,27 poin atau hampir stagnan 0,00% ke 12.381,30.
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 9,4 miliar saham, dengan rata-rata 10,9 miliar saham dalam 20 sesi terakhir
Baca Juga: Wall Street Menguat, Fokus Pasar Masih Tertuju Pada The Fed
S&P 500 turun setelah data menunjukkan aktivitas bisnis sektor swasta di Amerika Serikat berkontraksi untuk bulan kedua berturut-turut pada Agustus, dengan pelemahan khusus di sektor jasa karena permintaan melemah imbas kenaikan inflasi dan kondisi keuangan yang lebih ketat.
Dari 11 indeks sektor S&P 500, tujuh turun, dipimpin lebih rendah oleh real estat, turun 1,46%, diikuti oleh kerugian 1,39% dalam perawatan kesehatan.
Indeks manajer pembelian komposit flash S&P Global, atau PMI, untuk Agustus turun menjadi 45, terendah sejak Februari 2021, dari 47,7 pada Juli. Angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi dalam aktivitas.
Saham telah menurun dalam sesi terakhir menjelang pertemuan bank sentral minggu ini di Jackson Hole, di mana Gubernur Fed Jerome Powell diharapkan pada hari Jumat untuk memperkuat komitmen untuk memerangi inflasi yang berjalan pada level tertinggi dalam empat dekade.
Pedagang terbagi antara mengharapkan kenaikan suku bunga 50 basis poin dan kenaikan 75 bps oleh bank sentral setelah beberapa pembuat kebijakan baru-baru ini mendorong kembali ekspektasi poros dovish dan menekankan komitmen Fed untuk melawan inflasi.
Baca Juga: Wall Street Dibuka Tergelincir dengan Sajian Data Aktivitas Manufaktur AS
"Apa yang telah kita lihat dalam seminggu terakhir adalah realisasi bahwa The Fed masih bisa menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada September," kata Jake Dollarhide, kepala eksekutif Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma seperti dikutip Reuters.
"Pasar khawatir bahwa Powell akan kembali ke sikap hawkish."
Imbal hasil US Treasury bertenor 10 tahun naik ke level tertinggi sejak akhir Juli.
Saham Zoom Video Communications Inc jatuh hampir 17% setelah mantan saham stay at home itu memangkas perkiraan laba dan pendapatan tahunannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News