kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street turun akibat pengujian vaksin dan stimulus AS yang tertahan


Rabu, 14 Oktober 2020 / 05:58 WIB
Wall Street turun akibat pengujian vaksin dan stimulus AS yang tertahan


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah melonjak tinggi di awal pekan, Wall Street turun pada perdagangan Selasa (13/10). Semalam, Dow Jones Industrial Average melemah 0,55% ke 28.679,81.

Indeks S&P 500 turun 0,63% ke 3.511,93. Sedangkan Nasdaq Composite melemah 0,10% ke 11.863,90.

Terhentinya sejumlah uji coba vaksin Covid-19 dan stimulus AS menjadi sentimen pemberat bursa saham. Johnson & Johnson pada Senin lalu mengumumkan penghentian sementara uji coba klinis kandidat vaksin corona karena penyakit yang tidak dapat dijelaskan pada partisipan. Penundaan ini turut menekan harga saham Johnson & Johnson hingga 2,3% meski mencatat laba yang lebih tinggi daripadaprediksi awal.

Selain Johnson & Johnson, Eli Lilly & Co pun menghentikan sementara ujicoba antibodi virus corona karena kekhawatiran atas keamanan. Harga saham perusahaan ini pun turun 2,9%.

Baca Juga: IHSG hari ini (14/10) berpeluang menguat lagi, saham berikut disarankan Binaartha

Robert Pavlik, chief investment strategist SlateStone Wealth mengatakan ada kenaikan lonjakan kasus virus corona di tengah penghentian uji coba vaksin yang terjadi belakangan. "Hal ini menyebabkan pasar gundah dan sebagai respons, harga saham-saham yang menguat ketika lockdown kini menguat lagi," kata Pavlik kepada Reuters.

Harapan pada paket stimulus virus corona kembali pupus setelah Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi menolak proposal Gedung Putih senilai US$ 1,8 triliun. Dia mengatakan, jumlah tersebut jauh di bawah kebutuhan pandemi dan resesi. Sementara Mitch McConnell, Ketua Senat dari Republik mengatakan bahwa Senat akan menggelar pemungutan suara untuk paket stimulus dengan target tertentu.

Pavlik mengatakan bahwa pemerintah AS bermain-main dengan emosi pasar dan masa depan finansial individu. "Ketika ini berlangsung, pasar tidak lagi menganggap omongan mereka karena yakin bahwa stimulus akan mengucur beberapa waktu setelah pemilihan," kata dia.

Baca Juga: IHSG berpeluang naik lagi pada Rabu (14/10), cermati saham-saham berikut ini

Kemarin, JPMorgan Chase & Co dan Citigroup merilis laba kuartal ketiga yang lebih tinggi daripada ekspektasi. Tapi, harga saham kedua bank tersebut turun masing-masing 1,6% dan 4,8% akibat suku bunga yang rendah dan permintaan kredit yang melambat.

Menurut Refinitiv, analis kini memperkirakan laba emiten S&P 500 kuartal ketiga akan turun 19,6% secara tahunan. Emiten yang akan merilis kinerja pekan ini antara lain Bank of America Corp, Goldman Sachs Group Inc, Wells Fargo & Co, UnitedHealth Group, United Airlines Holdings Inc, Morgan Stanley, serta Honeywell International Inc.

Harga saham Delta Air Lines Inc turun 2,7% setelah maskapai komersial ini melaporkan pendapatan kuartalan yang merosot 76%. 

Baca Juga: Ini rekomendasi analis untuk saham-saham emiten poultry

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×