kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.850   0,00   0,00%
  • IDX 7.196   61,44   0,86%
  • KOMPAS100 1.106   12,55   1,15%
  • LQ45 877   9,19   1,06%
  • ISSI 220   3,21   1,48%
  • IDX30 449   5,23   1,18%
  • IDXHIDIV20 541   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,64   1,31%
  • IDXV30 135   1,63   1,22%
  • IDXQ30 149   1,31   0,89%

Wall Street Tumbang Setelah Emiten Bank Melaporkan Penurunan Kinerja Kuartalan


Kamis, 14 Juli 2022 / 21:22 WIB
Wall Street Tumbang Setelah Emiten Bank Melaporkan Penurunan Kinerja Kuartalan
ILUSTRASI. Wall Street dibuka lebih rendah pada hari Kamis karena pendapatan suram dari bank-bank besar AS


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street terjun di awal perdagangan Kamis (14/7). Pukul 21.11 WIB, Dow Jones Industrial Average merosot 2% ke 30.158. Indeks S&P 500 melorot 1,67% ke 3.738. Sedangkan Nasdaq Composite terjun 2,11% ke 11.010.

Pasar saham Amerika Serikat (AS) dibuka lebih rendah pada hari Kamis karena pendapatan suram dari bank-bank besar AS, JPMorgan Chase & Co dan Morgan Stanley menggarisbawahi kekhawatiran tentang penurunan ekonomi yang tajam yang disebabkan oleh pengetatan kebijakan moneter yang agresif.

Saham JPMorgan turun 3,2% dalam perdagangan premarket setelah melaporkan penurunan laba kuartalan sebesar 28%. Penurunan laba ini lebih besar daripada perkiraan. JPMorgan pun menangguhkan pembelian kembali saham karena penyisihan untuk menutupi potensi kerugian.

Baca Juga: Inflasi AS Melampaui Ekspektasi, Yield SUN 10 Tahun Melemah

Jamie Dimon, kepala eksekutif JPMorgan mengatakan, kekhawatiran termasuk ketegangan geopolitik, inflasi yang tinggi, dan pengetatan kuantitatif menjadi ancaman terhadap pertumbuhan ekonomi global.

"Kekhawatiran besar adalah bahwa perlambatan ekonomi dan inflasi yang lebih tinggi sebenarnya hanyalah awal dari apa yang dikhawatirkan investor," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA kepada Reuters. Dia menambahkan, rasio harga saham terhadap laba cukup dramatis di paruh pertama sehingga penurunan pasar saham merupakan reaksi potensi penurunan laba emiten.

Harga saham Morgan Stanley tergelincir 0,5% setelah bank tersebut melaporkan laba kuartalan yang meleset dari perkiraan. Unit bank investasi Morgan Stanley berjuang untuk mengatasi kemerosotan dalam pembuatan kesepakatan global.

Saham bank lain Wells Fargo & Co, Goldman Sachs Group Inc dan Citigroup turun antara 2,4% dan 2,5%. 

Baca Juga: Dibayangi Sentimen Negatif, Berikut Prediksi IHSG Untuk Jumat (15/7)

Menurut Refinitiv, analis melihat pertumbuhan pendapatan S&P tahunan agregat sebesar 5,7% untuk periode April-Juni. Prediksi ini lebih rendah ketimbang prediksi 6,8% pada awal kuartal.

Kekhawatiran resesi telah mengguncang pasar keuangan tahun ini. Bank sentral di seluruh dunia bergerak secara agresif menaikkan biaya pinjaman untuk mengekang inflasi yang sangat tinggi. Hal ini merontokkan Wall Street ke kinerja semester pertama terburuk dalam beberapa dekade.

Laporan pekerjaan yang kuat minggu lalu memperkuat alasan bagi bank sentral untuk menaikkan suku bunga 75 basis points pada bulan Juli. Selain itu, indeks harga konsumen yang lebih panas daripada  perkiraan bahkan turut mengipasi potensi kenaikan suku bunga yang lebih agresif.

Departemen Tenaga Kerja pada hari Kamis melaporkan bahwa harga produsen AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Juni di tengah kenaikan biaya untuk produk energi. Tetapi inflasi inti produsen tampaknya telah mencapai puncak. Laporan lain menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran naik untuk minggu kedua berturut-turut minggu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×