kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Tumbang Setelah Data Ketenagakerjaan Menunjukkan Perbaikan


Jumat, 07 Oktober 2022 / 21:13 WIB
Wall Street Tumbang Setelah Data Ketenagakerjaan Menunjukkan Perbaikan
ILUSTRASI. Wall Street anjlok di perdagangan terakhir pekan ini.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street anjlok di perdagangan terakhir pekan ini. Pertumbuhan pekerjaan yang solid dan penurunan tingkat pengangguran bulan lalu menunjukkan pasar tenaga kerja yang ketat, memberikan lebih banyak ruang bagi Federal Reserve untuk tetap pada kenaikan suku bunga jumbo.

Jumat (7/10) pukul 21.00 WIB, Dow Jones Industrial Average terjun 1,55% ke 29.461. Indeks S&P 500 merosot 1,72% ke 3.680. Sedangkan Nasdaq Composite anjlok 2,77% ke 10,766.

Laporan ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) menunjukkan nonfarm payrolls meningkat 263.000 pekerjaan bulan lalu setelah naik 315.000 pada Agustus.

Baca Juga: Sektor Energi Masih Memimpin Kenaikan di Pasar Saham, BUMI Jawara

Laporan tersebut juga menunjukkan tingkat pengangguran turun menjadi 3,5% pada bulan September, lebih rendah dari ekspektasi 3,7%. Para trader sekarang melihat peluang 89,8% dari kenaikan suku bunga 75 basis points (bps) oleh Federal Reserve, naik dari 83,4% sebelum rilis data.

Kenaikan suku bunga yang agresif telah memicu kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi dan pukulan terhadap keuntungan perusahaan. Tetapi dengan pasar tenaga kerja yang tetap ketat, The Fed kemungkinan akan melanjutkan rencana pengetatan moneter lewati kenaikan bunga.

"Pasar khawatir bahwa Fed akan bergantung pada informasi seperti ini yang benar-benar berumur satu bulan," kata Kim Forrest, kepala investasi di Bokeh Capital Partners kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa investor tidak yakin ekonomi bisa mendarat dengan soft landing karena The Fed terus melanjutkan kenaikan suku bunga.

Baca Juga: IHSG Turun 0,20% Sepekan, Investor Asing Mencatat Net Buy Rp 4,77 Triliun

Sementara itu, penurunan saham produsen cip terjadi setelah peringatan pendapatan dari Advanced Micro Devices Inc. Tekanan pada saham-saham produsen cip bisa jauh lebih buruk daripada prediksi.

Harga saham AMD turun 6,1% dalam perdagangan premarket karena perkiraan pendapatan kuartal ketiga sekitar US$ 1 miliar lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Harga saham produsen cip lainnya Qualcomm Inc, Intel Corp, ON Semiconductors, Lam Research, dan Nvidia Corp turun antara 3,3% dan 3,9%.

Meski turun tajam hari ini, ketiga indeks utama Wall Street masih bersiap untuk mencatat kenaikan dalam sepekan. Kenaikan ini terjadi setelah penurunan beruntun tiga minggu. Tiga indeks utama pun  menuju kenaikan mingguan terbesar sejak akhir Juni.

Dengan benchmark Treasury 10-tahun naik menjadi 3,90%, sebagian besar saham teknologi dan pertumbuhan yang sensitif terhadap suku bunga seperti Alphabet Inc, Amazon.com, Apple Inc, Microsoft Corp turun antara 1,7% dan 2,4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×