Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street turun di awal perdagangan Rabu (11/3) setelah mencoba rebound pada sesi sebelumnya. Penurunan tiga indeks utama Wall Street ini terjadi karena pasar skeptis mengenai rencana stimulus Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memerangi wabah virus corona.
Rabu (11/3) pukul 22.17 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 4,03% ke 24.006. Indeks S&P 500 terjungkal 3,26% ke 2.789. Sedangkan Nasdaq Composit turun 3,27% ke 8.068.
Indeks S&P 500 sudah turun sekitar 17,6% dari level tertinggi pada 19 Februari lalu. Jika indeks turun 20% di bawah level tertinggi hanya tiga minggu lalu, maka indeks akan mengonfirmasi kondisi bearish.
Baca Juga: ECB dan BoE belum melonggarkan kebijakan, EUR/GBP masih bullish
Ekspektasi bahwa Trump akan mengumumkan stimulus besar berhasil mengangkat Wall Street pada perdagangan kemarin. Penurunan bursa yang terjadi akibat rontoknya harga minyak sempat tertahan.
Kemarin, Trump bertemu dengan sesama anggota Senat dari partai Republik dan membahas pemotongan pajak gaji, tetapi tidak ada langkah konkret yang telah diumumkan.
"Ini harus menjadi upaya yang terkoordinasi," kata Kim Forrest, kepala investasi di Bokeh Capital Partners kepada Reuters.
Baca Juga: Bank sentral ramai-ramai pangkas suku bunga
"Presiden tidak dapat secara sepihak mengambil tindakan. Dia membutuhkan Kongres, yang merupakan cabang pembiayaan pemerintah," kata Forrest.
Penyebaran virus yang cepat telah menyulut bank-bank sentral dan pemerintah-pemerintah segera mengucurkan strategi untuk meredam kejatuhan. Bank of England menjadi bank sentral terbaru yang memangkas suku bunga acuan.
Federal Reserve diperkirakan akan memangkas suku bunga untuk kedua kalinya bulan ini dalam pertemuan pekan depan. Spekulasi ini menekan imbal hasil US Treasury.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News