Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street tumbang di awal pekan ini. Senin (24/1) pukul 21.50 WIB, Dow Jones Industrial Average merosot 1,56% ke 33.740. Indeks S&P 500 anjlok 1,54% ke 4.330. Sedangkan Nasdaq Composite terjun 2,16% ke 13.471.
Ketegangan geopolitik di Ukraina mengguncang selera risiko menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve akhir pekan ini. Pertemuan The Fed yang sangat dinanti berakhir pada hari Rabu dan pasar akan memperhatikan dengan seksama betapa khawatirnya bank sentral AS atas lonjakan inflasi dan seberapa agresif mereka akan mencoba menahannya.
Sejumlah pengamat pasar memperkirakan suku bunga Fed Fund Rate sebesar 25 basis points (bps) di bulan Maret dan tiga kenaikan suku bunga lagi di semester kedua. Pasar saham mengawali tahun ini di posisi yang sulit.
Baca Juga: IHSG Lesu, Sentimen Ini yang Memberatkan
Indeks Nasdaq sekarang turun 14,3% dari puncak penutupan November. Prospek langkah pengetatan kebijakan yang lebih cepat mendorong reli yield US Treasury dan menekan saham-saham teknologi.
Pekan lalu, S&P 500 dan Nasdaq membukukan kinerja mingguan terburuk sejak awal pandemi pada Maret 2020. Indeks acuan S&P 500 telah turun 8,8% dari rekor tertinggi pada 4 Januari.
Indeks volatilitas CBOE naik di atas 30 poin dan mencapai level tertinggi sejak awal Desember. Investor global cemas setelah Rusia mengumpulkan pasukan di dekat perbatasan dengan Ukraina yang memicu ketegangan dengan kekuatan Barat.
Baca Juga: Sudah Melemah 1,06%, IHSG Diproyeksi Rebound pada Selasa (25/1)
Harga saham perusahaan teknologi Microsoft Corp, Apple Inc, International Business Machines Corp dan Tesla Inc datar hingga turun 3,1% dalam perdagangan premarket menjelang rilis kinerja mereka minggu ini.
Saham-saham pertumbuhan kelas berat termasuk pemilik Google Alphabet Amazon.com, Netflix dan Nvidia Corp juga masing-masing turun lebih dari 1%. Sementara harga saham Citigroup, turun 1,4%, memimpin penurunan di antara saham perbankan utama Wall Street.
Baca Juga: Mencermati Saham-Saham LQ45 Menjelang Rebalancing
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News