kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wall Street tumbang akibat saham media sosial


Rabu, 28 Maret 2018 / 06:18 WIB
Wall Street tumbang akibat saham media sosial
ILUSTRASI. Bursa AS


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks utama Wall Street rontok pada perdagangan Selasa (27/3). Indeks saham menurun akibat kekhawatiran pengaturan media sosial dan kendaraan otonom.

Semalam, Dow Jones Industrial Average turun 344,89 poin atau 1,43% ke 23.857,71. Indeks S&P 500 tergerus 1,73% ke 2.612,62. Sedangkan Nasdaq Composite anjlok 2,93% ke 7.008,81.

Saham-saham teknologi tertekan dan menggerus indeks Nasdaq yang biasanya lebih tahan banting. Reuters melaporkan, Nvidia menghentikan uji coba self-driving mobil otonom untuk sementara waktu.

Kabar ini meruntuhkan saham Nvidia hingga 7,8%. Harga saham Tesla pun merosot hingga 8,2% setelah National Transportation Safety Board mengumumkan akan menginvestigasi kecelakaan fatal pekan lalu.

Saham-saham media sosial pun masih dalam tekanan. "Semua berubah dan semua orang membicarakan keamanan data, ada perusahaan-perusahaan yang lebih rentan ketimbang Facebook," kata Andrew Left yang memasang short-sell atas saham Twitter, kepada CNBC. Harga saham Twitter rontok 12% dalam sehari.

"Saham-saham teknologi dan FANG masih mencari opsi langkah selanjutnya dan pasar saat ini tertahan setelah rally panjang," kata Michael Antonelli, managing director, institutional sales trading Robert W. Baird kepada Reuters.

Lisa Erickson, head of traditonal investment US Bank Wealth Management mengatakan, penggerak pasar saat ini masih soal perdagangan global. Ada kemungkinan negosiasi yang lebih besar daripada langkah proteksionisme. "Tapi masih ada volatilitas dalam jangka pendek dan perdagangan akan tergantung berita fundamental yang mengalir," kata dia kepada Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×