kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,29   -31,44   -3.39%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Tertekan, Pasar Saham AS Turun Lima Hari Perdagangan


Selasa, 20 Desember 2022 / 22:01 WIB
Wall Street Tertekan, Pasar Saham AS Turun Lima Hari Perdagangan
ILUSTRASI. Wall Street kembali melemah di awal perdagangan hari ini.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street kembali melemah di awal perdagangan hari ini. Selasa (20/12) pukul 21.45 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,16% ke 32.708. Nasdaq Composite melorot 0,75% ke 10.467. Indeks S&P 500 turun 0,39% ke 3.804.

Bank of Japan (BOJ) mengejutkan investor global dengan perubahan kebijakan yang akan memungkinkan suku bunga jangka panjang naik lebih banyak. BOJ memutuskan untuk mengizinkan imbal hasil obligasi 10 tahun bergerak 50 basis poin di kedua sisi target 0% lebih besar dari kisaran 25 basis poin sebelumnya. Keputusan bank sentral Jepang ini di luar dugaan pasar yang memperkirakan tidak ada perubahan kebijakan moneter.

Indeks utama Wall Street melanjutkan penurunan beruntun mereka untuk sesi kelima berturut-turut hingga hari ini. Investor menghindari taruhan berisiko, khawatir kenaikan suku bunga Federal Reserve dapat mendorong ekonomi Amerika Serikat (AS) ke dalam resesi.

"Menaikkan suku bunga acuan adalah sesuatu yang belum BOJ lakukan, jadi sepertinya dunia berada di halaman yang sama dan mengalami kenaikan suku bunga yang terkoordinasi untuk mencoba dan melawan inflasi," kata Kim Forrest, kepala investasi di Bokeh Capital. Mitra di Pittsburgh kepada Reuters.

Baca Juga: Wait and See Suku Bunga BI, Simak Rekomendasi Saham dan Arah IHSG pada Rabu (21/12)

Forrest menambahkan, pasar perlahan-lahan keluar dari pemrosesan sikap hawkish The Fed. Bank sentrak AS telah berhasil memperlambat ekonomi sehingga kemungkinan perkiraan pendapatan (untuk kuartal keempat) akan turun. 

"Pertanyaan selanjutnya adalah seberapa besar penurunannya," ujar Forrest.

The Fed menyuarakan nada hawkish pekan lalu pada pertemuan kebijakan. The Fed memperkirakan suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk periode lebih lama. Sinyal hawkish The Fed memicu aksi jual di pasar saham, terutama di kelompok teknologi yang sensitif terhadap suku bunga.

Imbal hasil US Treasuries turun setelah langkah mengejutkan BOJ. Yield US Treasury tenor 10 tahun naik ke level tertinggi tiga minggu di 3,66%.

Pelaku pasar uang melihat peluang 61% Fed akan menaikkan suku bunga acuan utamanya sebesar 25 basis poin pada Februari menjadi 4,50%-4,75%. Periode kenaikan suku bunga diperkirakan berakhir di angka 4,9% pada Mei 2023.

Baca Juga: IHSG Melemah ke 6.768 Selasa (20/12), SSMS, APIC, ITMG Paling Banyak Net Buy Asing

Sebelumnya, data menunjukkan pembangunan rumah ukuran satu keluarga AS jatuh pada November karena tingkat bunga KPR yang lebih tinggi terus menekan aktivitas pasar perumahan. Namun, keseluruhan perumahan baru turun hanya 0,5% ke tingkat 1,43 juta unit bulan lalu. Angka rumah baru ini lebih besar ketimbang ekspektasi ekonom yang memperkirakan penurunan 1,4 juta unit.

Sejumlah data ekonomi lainnya yang akan dirilis minggu ini termasuk kepercayaan konsumen dan inflasi inti. Kedua data akan memberikan lebih banyak petunjuk kepada investor tentang prospek kenaikan suku bunga di masa depan.

Harga saham Lucid Group Inc naik 4,6% dalam perdagangan premarket. Produsen kendaraan listrik ini mengantongi tambahan modal US$ 1,5 miliar yang akan meningkatkan likuiditas.

Harga saham General Mills Inc tergelincir 3,0% setelah pembuat sereal Cheerios menaikkan prospek pendapatan setahun penuh. Tetapi perusahaan ini memperingatkan biaya bahan baku yang lebih tinggi.

Harga saham Nike Inc tergelincir 0,3% menjelang laporan triwulanan setelah penutupan perdagangan Selasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×