kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street terseret koreksi sektor keuangan, Dow Jones dan S&P 500 loyo


Rabu, 07 Juli 2021 / 05:53 WIB
Wall Street terseret koreksi sektor keuangan, Dow Jones dan S&P 500 loyo
ILUSTRASI. Dua dari tiga indeks utama Wall Street melemah usai libur panjang


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup koreksi usai libur panjang Hari Kemerdekaan. Dua dari tiga indeks utama melemah terseret koreksi pada sektor keuangan.

Selasa (6/7), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 208,98 poin atau 0,6% menjadi 34.577,37, indeks S&P 500 pun melemah 8,8 poin atau 0,20% ke 4.343,54. Dan hanya indeks Nasdaq Composite yang menguat 24,32 poin atau 0,17% menjadi 14.663,64.

Pelemahan pada indeks Dow Jones dan S&P 500 terjadi usai sektor keuangan dan sektor lainnya yang terkait erat dengan pertumbuhan ekonomi memimpin penurunan. Sedangkan indeks Nasdaq berhasil naik tipis ke rekor penutupan lainnya.

Indeks bank pada S&P 500 turun 2,5% setelah imbal hasil obligasi AS turun. Bahkan yield US Treasury tenor acuan 10 tahun berada di level terendah sejak 24 Februari.

Baca Juga: Wall Street melemah pada awal perdagangan Selasa (6/7) setelah libur panjang

Sektor keuangan, yang memiliki bobot terbesar pada indeks S&P 500, juga koreksi 1,6%. Pelemahan selanjutnya di cetak oleh saham energi. 

Data menunjukkan, aktivitas industri jasa Amerika Serikat (AS) tumbuh pada kecepatan sedang di bulan Juni, kemungkinan tertahan oleh kekurangan tenaga kerja dan bahan baku.

Menambah kehati-hatian investor, tindakan keras otoritas China mendorong aksi jual terhadap sejumlah perusahaan China yang terdaftar di AS, termasuk Didi Global Inc.

Alan Lancz, presiden Alan B. Lancz & Associates Inc., sebuah perusahaan penasihat investasi yang berbasis di Toledo, Ohio, mengatakan dengan turunnya imbal hasil Treasury, "investor mungkin khawatir ekonomi mungkin tidak sebaik yang ditunjukkan pasar saham."

Juga, investor mungkin mengambil keuntungan setelah akhir kuartal yang kuat dan serangkaian rekor baru-baru ini. "Itu adalah akhir kuartal yang bagus. Sekarang, siklus benar-benar terpukul," kata Lancz.

Indeks pertumbuhan S&P 500 berakhir naik 0,5% setelah mencapai rekor tertinggi pada hari Selasa, sedangkan indeks nilai S&P 500 turun 1%.

Pekan lalu, ketiga indeks membukukan kenaikan kuartalan kelima berturut-turut. Mereka mencapai level tertinggi baru pada hari Jumat.

Pada hari Selasa, Indeks Volatilitas Cboe, ukuran ekspektasi pasar untuk volatilitas jangka pendek, naik 1,37 poin menjadi ditutup pada 16,44, penutupan tertinggi dalam dua minggu, menyoroti kegelisahan investor.

Baca Juga: Digempur Varian Delta, kinerja saham global hampir menyentuh rekor tertinggi

Pada perdagangan ini, saham Didi Global anjlok 19,6% setelah regulator China pada akhir pekan memerintahkan agar aplikasi perusahaan tersebut dihapus. Hal ini terjadi beberapa hari setelah perusahaan itu listing di New York Stock Exchange usai mendapatkan dana segar sebesar US$ 4,4 miliar.

Perusahaan e-commerce China lainnya yang terdaftar di AS juga turun, termasuk Alibaba Group yang koreksi 2,8%, dan Baidu yang melemah 5%.

Volume di bursa AS adalah 10,12 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,8 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Selanjutnya: WHO rekomendasikan obat Roche, Sanofi untuk mengurangi risiko kematian Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×