kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Wall Street tak henti mencetak rekor baru


Kamis, 09 Mei 2013 / 07:48 WIB
ILUSTRASI. Tower Bersama Infrastructure (TBIG) akan menerbitkan obligasi rupiah senilai Rp 1,45 triliun.


Sumber: Reuters |

NEW YORK. Indeks S&P 500 ditutup menembus rekor baru untuk hari kelima. Reli saham AS tanpa henti sepanjang ini mengejutkan investor.

Indeks Dow Jones juga berakhir di rekor terbaiknya sepanjang masa. Dow makin mantap berada di atas 15.000.

Sektor finansial, komoditas, dan teknologi melesat paling kencang. Saham International Business Machines naik 1,1% sehingga membantu menggerakkan Dow.

Semalam, Dow naik 0,31% ke 15.105,12. Sedangkan S&P 500 melesat 0,41% ke 1.632,69. Indeks Nasdaq menanjak 0,49% ke 3.413,27.

Selama sesi perdagangan Dow menembus rekor terbaik perdagangan harian atau intraday di 15.106,81. Begitu pula dengan S&P yaitu pada level 1.632,78.

Saham Groupon melompat 11,5% ke US$ 6,23 setelah mengumumkan laba bersih yang melampaui prediksi. Saham News Corp. juga melaju 3,6% ke US$ 33 pasca pengumuman kinerja kuartalan yang bagus.

Kinerja emiten yang kuat bersama kebijakan stimulus Federal Reserves yang berlanjut membuat saham-saham AS terus mendaki. Awalnya kenaikan dipimpin oleh saham defensif, tapi reli belakangan ini dipimpin oleh saham-saham yang berorientasi pertumbuhan.

"Saham cyclical mungkin cukup kuat di jangka pendek, berdasarkan penguatan ekonomi," kata Bryan Evans, Investment Advisor dan Portfolio Manager Cozad Asset Management di Illinois.

Indeks S&P sudah menanjak 14,5% selama tahun ini. Sedangkan Dow sudah reli 15,3% dan Nasdaq 13%.

Walau mencetak kenaikan, bursa AS masih berada di bawah teritori overbought. Secara teknikal, RSI S&P 500 masih sedikit di bawah 70.

Tetap saja, dengan laju sepesat ini, pasar akan butuh istirahat. "Apabila musim kinerja berakhir...tak ada lagi alasan membeli saham," kata Bruce Zaro, chief technical strategist Delta Global Asset Management di Boston.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×